Primaya Hospital Ekspansi Agresif: Serap 60% Capex Rp900 Miliar

Img BB1lXhWB

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY), yang dikenal sebagai pengelola jaringan terkemuka Primaya Hospital Group, telah menunjukkan kinerja yang luar biasa pada semester I-2025. Perusahaan ini berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang signifikan, mengukuhkan posisinya sebagai pemain kunci dalam industri pelayanan kesehatan di Indonesia.

Menurut Leona A. Karnali, CEO Primaya Hospital Group, performa cemerlang ini utamanya ditopang oleh dua pilar strategis: peningkatan drastis volume pasien rawat jalan dan kontribusi yang semakin kuat dari segmen korporasi. Leona menambahkan, pertumbuhan dan kinerja yang berkelanjutan ini merupakan refleksi nyata dari “tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas yang ditawarkan oleh Primaya.” Pernyataan ini disampaikannya kepada Kontan pada Sabtu (11/11/2025), menegaskan dedikasi perusahaan terhadap kepuasan pasien.Img BB1lXhWB

Di samping peningkatan volume pasien, Primaya Hospital Group juga secara proaktif mengimplementasikan strategi komprehensif untuk memperkuat kinerja keuangan mereka. Langkah-langkah tersebut mencakup optimalisasi tarif layanan, penerapan efisiensi operasional di berbagai lini, serta pemanfaatan optimal kapasitas dari rumah sakit baru yang telah beroperasi. Pendekatan holistik ini menjadi faktor penting dalam menjaga momentum pertumbuhan perusahaan.

Untuk tahun 2025, PRAY menetapkan target ambisius, yaitu mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 15% dan peningkatan EBITDA hingga 20%. Guna mewujudkan target tersebut, fokus utama perusahaan diarahkan pada tiga area krusial: terus meningkatkan kualitas layanan yang ada, mengembangkan produk dan layanan kesehatan baru yang inovatif, serta melanjutkan ekspansi kapasitas baik pada rumah sakit yang sudah beroperasi maupun melalui pembangunan proyek baru, baik secara greenfield (dari nol) maupun brownfield (mengembangkan fasilitas yang sudah ada).

Itama Ranoraya (IRRA) Catat Kinerja Solid, Simak Rekomendasinya

Dalam rangka menopang pertumbuhan jangka panjang, Primaya Hospital Group giat melaksanakan program ekspansi rumah sakit. Tahun ini, tiga fasilitas kesehatan baru telah resmi beroperasi, yaitu Primaya Hospital Kelapa Gading, Primaya Hospital FMC, dan Ukrida Primaya Hospital. Meskipun kontribusi mereka terhadap pendapatan tahun ini masih terbatas karena baru mulai beroperasi di semester kedua, Leona Karnali optimis bahwa “dampak yang lebih signifikan akan mulai terlihat pada tahun depan,” seiring dengan peningkatan operasional penuh dan jumlah pasien.

Sebagai wujud komitmen terhadap investasi dan pengembangan, PRAY mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp900 miliar untuk tahun 2025. Dana ini difokuskan untuk penyelesaian pembangunan dua rumah sakit baru, peningkatan kapasitas dan fasilitas pada rumah sakit existing, serta pengadaan teknologi medis terkini. Hingga bulan September 2025, realisasi capex perusahaan telah mencapai sekitar 60% dari total anggaran yang disiapkan, menunjukkan kemajuan yang pesat dalam rencana ekspansi dan modernisasi.

Menghadapi kondisi makroekonomi yang penuh tantangan, Primaya Hospital Group menerapkan pendekatan yang prudent dan efisien untuk menjaga profitabilitas perusahaan. Leona menjelaskan strategi ini mencakup sentralisasi pembelian untuk menekan biaya, optimalisasi kegiatan operasional secara menyeluruh, serta adopsi digitalisasi baik di front office maupun back office. Langkah-langkah tersebut dirancang tidak hanya untuk menekan biaya, tetapi juga secara signifikan meningkatkan produktivitas di setiap lini operasional.

Melihat ke depan, Primaya Hospital Group memiliki visi untuk terus memperluas jaringannya, terutama di kota-kota besar dan wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Leona menggarisbawahi potensi besar di kawasan urban yang memiliki daya beli dan kesadaran kesehatan yang kuat, sekaligus berpotensi menjadi pusat rujukan medis yang penting. Ekspansi rumah sakit strategis ini selaras dengan misi inti perusahaan untuk memperluas akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas yang berstandar internasional, memperkuat komitmen Primaya untuk menjadi pemimpin di sektor ini.

Kimia Farma (KAEF) Genjot Efisiensi dan Restrukturisasi Melalui Penjualan Aset

Ringkasan

Primaya Hospital Group (PRAY) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang signifikan pada semester I-2025, didorong oleh peningkatan volume pasien rawat jalan serta kontribusi segmen korporasi yang kuat. Perusahaan juga mengimplementasikan strategi optimalisasi tarif layanan, efisiensi operasional, dan pemanfaatan kapasitas rumah sakit baru untuk memperkuat kinerja keuangannya. PRAY menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 15% dan peningkatan EBITDA 20% pada tahun 2025 melalui peningkatan kualitas layanan, pengembangan produk baru, dan ekspansi kapasitas.

Sebagai bagian dari program ekspansi agresif, Primaya Hospital Group telah mengoperasikan tiga fasilitas kesehatan baru pada tahun 2025. Untuk mendukung investasi dan pengembangan, PRAY mengalokasikan belanja modal sebesar Rp900 miliar untuk tahun 2025, dengan sekitar 60% di antaranya telah terealisasi hingga September. Dana tersebut difokuskan untuk penyelesaian dua rumah sakit baru, peningkatan fasilitas yang sudah ada, serta pengadaan teknologi medis terkini. Perusahaan berencana terus memperluas jaringannya, terutama di kota-kota besar, guna memperluas akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas.

You might also like