Pasar modal Indonesia menunjukkan ketahanan, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat tipis sebesar 18,53 poin atau 0,22% pada penutupan perdagangan Kamis (6/11/2025), parkir di level 8.337,05, memberikan sinyal positif bagi investor.
Penguatan IHSG ini bukan tanpa alasan. Menurut Analis Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora, performa positif indeks domestik sejalan dengan mayoritas bursa Asia yang terangkat oleh sentimen optimis dari bursa Amerika Serikat, khususnya berkat rebound saham-saham teknologi. Lebih lanjut, stabilitas nilai tukar rupiah yang menguat juga menjadi pendorong krusial bagi indeks saham. Andhika menjelaskan, para investor tampak antusias merespons serangkaian data ekonomi Indonesia yang cemerlang, mulai dari angka PMI Manufaktur, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2025 yang solid, hingga rekor surplus neraca perdagangan selama 65 bulan berturut-turut, memancarkan kepercayaan terhadap fundamental ekonomi negara.
Namun, untuk perdagangan esok hari, Jumat (7/11/2025), Andhika memberikan pandangan teknikal yang lebih hati-hati. Ia memproyeksikan pergerakan IHSG berpotensi mengalami koreksi. Level resistance IHSG diprediksi berada di 8.362, sementara level support IHSG terdekat diperkirakan di 8.318.
Menyajikan perspektif lain, Senior Analis Teknikal Panin Sekuritas, Mayang Anggita, menyoroti bahwa meskipun IHSG berhasil ditutup menguat pada Kamis (6/11/2025), indeks sempat bergerak di zona merah, mendekati area resistance krusial di 8.355 – 8.406. Menurut Mayang, agar IHSG dapat melanjutkan momentum positifnya, indeks harus mampu menembus dan bertahan di atas area tersebut. Jika kondisi ini terpenuhi, potensi penguatan lebih lanjut menuju resistance berikutnya di rentang 8.600 – 8.770 terbuka lebar.
Di sisi lain, Mayang juga mengingatkan adanya sinyal teknikal yang perlu diwaspadai. Indikator stochastic yang berada di area overbought serta potensi terjadinya death cross menunjukkan adanya kemungkinan IHSG melemah. Untuk mengantisipasi skenario ini, level support terdekat IHSG dapat ditemukan pada MA20 dan MA5, yaitu di kisaran 8.190 – 8.279.
Dalam konteks strategi investasi, Andhika Cipta Labora juga memberikan beberapa rekomendasi saham. Ia menyarankan strategi buy on breakout untuk saham AADI di harga Rp 8.700, dengan potensi target penguatan mencapai Rp 9.175. Selain itu, rekomendasi buy juga diberikan untuk saham ADRO, dengan proyeksi target penguatan di level Rp 2.100.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 0,22% menjadi 8.337,05 pada penutupan perdagangan Kamis (6/11/2025). Penguatan ini didorong oleh sentimen positif dari bursa Asia dan Amerika Serikat, penguatan nilai tukar rupiah, serta data ekonomi domestik yang cemerlang. Faktor pendorong meliputi PMI Manufaktur, pertumbuhan ekonomi Kuartal III-2025 yang solid, dan rekor surplus neraca perdagangan.
Untuk perdagangan berikutnya, IHSG diproyeksikan berpotensi mengalami koreksi dengan resistance di 8.362 dan support terdekat di 8.318. Indeks perlu menembus dan bertahan di atas area resistance 8.355-8.406 untuk melanjutkan penguatan, namun sinyal teknikal seperti stochastic overbought menunjukkan potensi pelemahan. Rekomendasi saham yang diberikan antara lain buy on breakout AADI dengan target Rp 9.175, serta buy ADRO dengan target Rp 2.100.