MNCDUIT.COM Generasi muda kembali menunjukkan perannya sebagai garda terdepan dalam inovasi digital. Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kini semakin kokoh sebagai pilihan utama pembayaran berkat kontribusi signifikan dari Gen Z dan milenial. Tercatat, Gen Z mendominasi hampir 28% dari total pengguna QRIS, sementara milenial menyumbang sekitar 26%.
Antusiasme ini tercermin dari pertumbuhan transaksi QRIS yang melonjak drastis sebesar 162,7% secara tahunan (YoY) per Juli 2025. Angka ini menegaskan bahwa QRIS telah bertransformasi dari sekadar metode pembayaran alternatif menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup digital generasi muda. Mulai dari transportasi, pemesanan makanan, belanja online, hingga beragam pembayaran lainnya, QRIS kini menjadi pilihan yang praktis dan efisien.
Fenomena ini mengemuka dalam gelaran Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2025, sebuah forum strategis yang mempertemukan regulator, pelaku industri, dan pegiat ekosistem digital. Dengan tema “Sinergi dan Inovasi untuk Akselerasi Transformasi Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia”, FEKDI 2025 menjadi panggung untuk membahas kemajuan pesat sektor ini.
Dalam sesi diskusi yang penuh insight, Gubernur BI Perry Warjiyo memaparkan bahwa Indonesia telah menorehkan rekor sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi keuangan digital tercepat dalam lima tahun terakhir. Perry menyoroti pencapaian luar biasa QRIS, “Saat ini, QRIS digunakan oleh hampir 60 juta pengguna dan didukung lebih dari 40 juta merchant, yang mayoritas adalah UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah). QRIS bisa disebut sebagai simbol kedaulatan negara,” ujar Perry di Jakarta, Jumat (31/10).
Skala transaksi digital di Indonesia, termasuk melalui online banking, mobile banking, dan tentu saja QRIS, telah mencapai 13 miliar transaksi dengan nilai yang fantastis, hampir menyentuh Rp60 ribu triliun. Menanggapi capaian ini, Perry mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersinergi. “Oleh karena itu, mari kita bersinergi, pemerintah, swasta, dan masyarakat, untuk terus memajukan sistem pembayaran digital dan digitalisasi keuangan di Indonesia,” pungkasnya.
Dukungan terhadap inisiatif BI juga datang dari sektor swasta. Chief Operating Officer OVO, Eddie Martono, menegaskan komitmen OVO bersama Grab Indonesia dalam memperluas adopsi QRIS pada berbagai layanan on-demand mereka. Integrasi QRIS pada aplikasi Grab terbukti memberikan dampak nyata. Pengguna kini dapat dengan mudah memindai kode QRIS yang ditampilkan oleh mitra pengemudi, membuka akses lebih luas terhadap opsi pembayaran digital yang praktis dan cepat.
Sejak diluncurkan pada tahun 2025, jutaan pengguna setiap bulannya telah memanfaatkan QRIS di seluruh ekosistem Grab, mulai dari layanan GrabBike, GrabCar, GrabFood, hingga GrabMart. Selain QRIS, semua layanan Grab juga menyediakan berbagai alat pembayaran lainnya, memberikan keleluasaan bagi pengguna untuk memilih preferensi pembayaran sehari-hari mereka.
Salah satu inovasi yang populer adalah rek-wallet OVO Nabung by Superbank. Layanan ini secara cerdas menggabungkan fungsi rekening tabungan dengan fleksibilitas dompet digital. Saldo yang tersimpan tidak hanya bisa digunakan untuk transaksi sehari-hari, tetapi juga secara otomatis menghasilkan bunga tabungan layaknya rekening bank konvensional. Dengan bunga kompetitif 5% per tahun, tanpa batas saldo minimum, dan bebas biaya administrasi, rek-wallet OVO Nabung menawarkan fleksibilitas optimal bagi pengguna untuk sekaligus bertransaksi dan menabung.
Dipercaya oleh lebih dari satu juta pengguna hanya dalam lima bulan sejak peluncuran pada Mei 2025, rek-wallet OVO Nabung didukung oleh PT Super Bank Indonesia yang telah berizin OJK dan menjadi peserta penjaminan LPS. Keberhasilan ini menjadi bukti kuat bahwa masyarakat, khususnya generasi muda, semakin mendambakan solusi keuangan yang praktis, aman, dan memberikan nilai tambah.
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) semakin kokoh sebagai pilihan pembayaran utama, didominasi oleh Gen Z (28%) dan milenial (26%). Transaksi QRIS melonjak 162,7% secara tahunan per Juli 2025, menegaskan perannya sebagai bagian gaya hidup digital generasi muda. Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan QRIS digunakan oleh hampir 60 juta pengguna dan didukung lebih dari 40 juta merchant, mayoritas UMKM, menjadikannya simbol kedaulatan negara. Skala transaksi digital di Indonesia, termasuk QRIS, telah mencapai 13 miliar transaksi senilai hampir Rp60 ribu triliun.
Dukungan terhadap inisiatif BI datang dari sektor swasta, seperti OVO dan Grab Indonesia, yang memperluas adopsi QRIS pada layanan on-demand mereka di ekosistem Grab. Salah satu inovasi yang populer adalah rek-wallet OVO Nabung by Superbank, yang menggabungkan fungsi tabungan dengan dompet digital, menawarkan bunga kompetitif 5% per tahun tanpa saldo minimum. Layanan ini telah dipercaya oleh lebih dari satu juta pengguna dalam lima bulan, menunjukkan permintaan masyarakat akan solusi keuangan yang praktis, aman, dan memberikan nilai tambah.