IPO Menciut, Peluang Investasi? Analis Ungkap Strategi Cerdas!

MNCDUIT.COM JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil langkah strategis dengan memangkas target pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) untuk tahun fiskal 2025. Keputusan ini mencerminkan dinamika pasar yang terus berubah dan penyesuaian terhadap kondisi terkini.

Pengumuman penting ini disampaikan dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BEI yang digelar pada Rabu (29/10/2025) lalu. Manajemen BEI kini menetapkan target IPO sebanyak 45 perusahaan untuk tahun 2025, jauh lebih rendah dari estimasi awal yang mencapai 66 perusahaan yang diharapkan melantai di bursa.Img AA1PnBqm

Penurunan target ini bukannya tanpa alasan. Hingga 24 Oktober 2025, tercatat baru 23 perusahaan yang berhasil mencatatkan saham perdana di lantai bursa sepanjang tahun. Angka ini secara jelas mengindikasikan bahwa aktivitas IPO di BEI tergolong sepi, setidaknya hingga berakhirnya kuartal III tahun 2025, memicu perlunya evaluasi ulang terhadap ekspektasi pasar.

Meski demikian, tidak semua melihat kondisi ini dengan pesimisme. Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menyampaikan pandangan optimisnya terkait prospek IPO di sisa tahun ini. Dihubungi Kontan pada Kamis (30/10), Nafan menyoroti potensi ruang pertumbuhan yang signifikan, terutama didorong oleh tren penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI). Ia percaya langkah BI ini berpotensi besar untuk memperkuat likuiditas pasar domestik, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi perusahaan yang ingin melantai.

Bagi para investor yang berencana menjajal investasi saham IPO di masa mendatang, Nafan memberikan sejumlah rekomendasi krusial. Ia menganjurkan agar investor tidak hanya terpukau pada euforia IPO, melainkan harus secara cermat mencermati prospek kinerja perusahaan serta menganalisis fundamental perusahaan secara historis. Lebih lanjut, Nafan juga menekankan pentingnya evaluasi terhadap penerapan good corporate governance (GCG) yang solid dari perusahaan calon emiten. Terakhir, ia mengingatkan bahwa tujuan penggunaan dana IPO oleh perusahaan juga menjadi faktor vital yang harus dipahami investor untuk menilai keberlanjutan dan potensi pertumbuhan bisnis.

Ringkasan

Bursa Efek Indonesia (BEI) telah memangkas target pencatatan saham perdana (IPO) untuk tahun 2025 dari 66 menjadi 45 perusahaan, sebagaimana diumumkan pada RUPSLB (29/10/2025). Keputusan ini diambil karena aktivitas IPO yang sepi, dengan hanya 23 perusahaan yang berhasil tercatat hingga 24 Oktober 2025, merefleksikan penyesuaian terhadap dinamika pasar terkini.

Meski demikian, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, optimis melihat potensi pertumbuhan signifikan didorong oleh tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia. Ia menyarankan investor untuk menganalisis prospek kinerja, fundamental historis, tata kelola perusahaan (GCG), serta memahami tujuan penggunaan dana IPO calon emiten, agar tidak hanya terpukau pada euforia.

You might also like