PTPP Sikat Proyek Kereta Filipina Rp 3,16 Triliun: Peluang Ekspansi?

Img BB1mugEl

MNCDUIT.COM JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP), salah satu badan usaha milik negara (BUMN) terkemuka di sektor konstruksi Indonesia, berhasil mengukir prestasi gemilang di kancah internasional. Perseroan secara resmi dipercaya untuk menggarap proyek vital Malolos–Clark Railway Contract Package S-01 (CP S01) di Filipina, sebuah penunjukan yang mengukuhkan posisinya sebagai kontraktor utama internasional.

Kiprah PTPP dalam pembangunan sistem transportasi massal modern ini menorehkan nilai kontrak yang fantastis, mencapai PHP 10,7 miliar dan US$ 6,8 juta, atau setara dengan sekitar Rp3,16 triliun. Proyek strategis ini merupakan bagian integral dari North–South Commuter Railway (NSCR), jalur kereta api sepanjang 147 kilometer yang didapuk sebagai tulang punggung mobilitas nasional di Filipina.

Dalam lingkup proyek Malolos–Clark Railway ini, PTPP akan bertanggung jawab atas pembangunan struktur rel layang sepanjang 1,2 kilometer serta mendirikan satu stasiun modern berlantai empat yang berlokasi strategis di kawasan Blumentritt, Metro Manila. Ini menjadi bukti konkret keahlian PTPP dalam menangani konstruksi infrastruktur berskala besar dan kompleks.

Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menegaskan bahwa kepercayaan ini adalah manifestasi pengakuan global terhadap kapabilitas perseroan. “Kepercayaan ini menunjukkan bahwa PTPP tidak hanya diakui di dalam negeri, tetapi juga dipercaya oleh pemilik proyek luar negeri. Kami membawa standar rekayasa, manajemen risiko, dan konstruksi hijau khas Indonesia ke level global,” ujar Joko Raharjo dalam keterangan resmi yang dirilis Kamis (30/10).

Keterlibatan PTPP dalam proyek NSCR yang didanai oleh lembaga keuangan internasional bergengsi seperti Asian Development Bank (ADB) dan Japan International Cooperation Agency (JICA) sekaligus membuktikan kemampuannya memenuhi standar seleksi internasional yang sangat ketat. Berbagai aspek, mulai dari teknis, finansial, hingga tata kelola (governance) yang transparan, berhasil dilalui PTPP dengan cemerlang. Hal ini secara signifikan menjadi sinyal kuat bahwa brand PTPP kini diakui sejajar dengan kontraktor global terkemuka di Asia.

Lebih dari sekadar membawa reputasi Indonesia ke panggung dunia, keikutsertaan PTPP dalam proyek ini juga akan memperkuat portofolio internasional perusahaan, secara signifikan meningkatkan kepercayaan investor, serta membuka peluang ekspansi proyek luar negeri yang lebih luas di masa mendatang. “Ini sejalan dengan strategi PTPP Go Global 2025–2030,” pungkasnya, menunjukkan visi jangka panjang perseroan.

Dalam melaksanakan proyek di jantung Metro Manila yang terkenal sangat padat, PTPP menerapkan tiga pendekatan smart engineering dan digital construction inovatif. Pertama, Monoline Design, sebuah efisiensi fondasi yang dirancang untuk meminimalkan pembebasan lahan. Kedua, Giant Plumb Bob, sebuah teknologi presisi tinggi yang menjamin ketegakan tiang pancang (bore pile). Ketiga, ACC Document Routing (Autodesk Construction Cloud), yaitu sistem digital yang mempercepat proses verifikasi dokumen lintas tim secara efisien.

Tak hanya unggul dalam inovasi teknis, PTPP juga menempatkan komitmen terhadap keberlanjutan sebagai prioritas utama. “PTPP juga menerapkan prinsip green infrastructure, yang diproyeksikan mampu menurunkan emisi karbon hingga 60.000 ton per tahun, sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan (sustainability commitment) di kawasan Asia Tenggara,” lanjut Joko Raharjo, menegaskan peran PTPP dalam menciptakan infrastruktur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

 
PTPP Chart by TradingView
 

Ringkasan

PT PP Tbk (PTPP) berhasil mengamankan proyek Malolos–Clark Railway Contract Package S-01 (CP S01) di Filipina dengan nilai kontrak sekitar Rp3,16 triliun. Dalam proyek strategis ini, PTPP akan bertanggung jawab membangun struktur rel layang sepanjang 1,2 kilometer serta satu stasiun modern berlantai empat di Blumentritt, Metro Manila. Proyek ini merupakan bagian integral dari North–South Commuter Railway (NSCR) yang lebih luas.

Keterlibatan PTPP dalam proyek yang didanai ADB dan JICA ini membuktikan pengakuan global terhadap kapabilitas perseroan dan kemampuannya memenuhi standar seleksi internasional yang ketat. Prestasi ini memperkuat portofolio internasional PTPP, meningkatkan kepercayaan investor, dan membuka peluang ekspansi global sesuai strategi “Go Global 2025–2030”. PTPP juga menerapkan pendekatan `smart engineering`, `digital construction`, dan prinsip `green infrastructure` untuk keberlanjutan.

You might also like