
MNCDUIT.COM JAKARTA. Kabar mengejutkan datang dari pasar keuangan global menyusul keputusan Federal Reserve (The Fed), bank sentral Amerika Serikat, yang kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) pada Rabu (29/10) kemarin. Alih-alih mendapatkan dorongan, pasar kripto justru menunjukkan sinyal pelemahan, sebuah reaksi yang kontras dari ekspektasi banyak pihak.
Menariknya, pelemahan ini segera tercermin dari data pasar. Menurut Coinmarketcap, pada Kamis (30/10/2025) pukul 12.07 WIB, kapitalisasi pasar kripto global merosot 0,92% dalam sehari, bertengger di angka US$ 3,76 triliun. Penurunan ini turut menyeret aset-aset digital utama. Bitcoin (BTC), sebagai pionir kripto, ambruk 3,67% secara harian ke posisi US$ 108.803, meskipun masih menunjukkan kenaikan tipis 0,05% dalam sepekan terakhir.
Kondisi serupa dialami Ethereum (ETH). Mata uang kripto terbesar kedua ini diperdagangkan di level US$ 3.871, mengalami koreksi signifikan 3,68% dalam 24 jam. Kendati demikian, ETH masih berhasil membukukan kenaikan moderat 0,71% selama sepekan.
IHSG Naik 0,08% ke 8.172,86 Sesi I Kamis (30/10), Top Gainers LQ45: GOTO, TOWR, INCO
Mengupas lebih dalam fenomena ini, Christopher Tahir, Co-founder CryptoWatch sekaligus Pengelola Channel Duit Pintar, memberikan pandangannya. Menurutnya, pelemahan pasar kripto pasca-pemangkasan suku bunga The Fed justru dipicu oleh komentar dovish yang kurang meyakinkan dari Ketua Federal Reserve, Jerome Powell. “Hal ini menyebabkan pasar memperkirakan peluang pemangkasan lanjutan pada bulan Desember semakin kelam,” terang Christopher saat dihubungi Kontan pada Kamis (30/10). Sentimen ini, lanjutnya, secara alami memicu reaksi negatif dari investor terhadap aset-aset berisiko tinggi seperti kripto, sehingga terjadi koreksi yang terlihat saat ini.
Melihat prospek ke depan, Christopher sebelumnya memprediksi bahwa pasar kripto berpotensi mendapatkan dukungan dari likuiditas baru yang berasal dari investor dana yang diperdagangkan di bursa (ETF). Harapan juga muncul dari potensi berkurangnya aksi ambil untung oleh investor lama di pasar kripto. Namun, ia kini menyuarakan keraguan. “Tapi kelihatannya sentimen ini juga tidak kuat lagi sekarang,” ujarnya, menambahkan bahwa sepanjang sisa tahun ini, belum ada narasi fundamental yang cukup menarik untuk memikat perhatian para investor dan mendorong kenaikan signifikan pada aset digital.
Astra Agro Lestari (AALI) Cetak Kinerja Moncer per Kuartal III-2025, Ini Rinciannya
Dengan segala pertimbangan dan sentimen pasar yang ada, Christopher memproyeksikan bahwa Bitcoin (BTC) kemungkinan akan bergerak di kisaran US$ 135.000, sementara Ethereum (ETH) masih memiliki potensi untuk mencapai level US$ 6.000. Untuk para investor kripto, ia memberikan pesan kehati-hatian: “Saran untuk investor saat ini, kurangi eksposur secara perlahan,” tegasnya, menyiratkan perlunya manajemen risiko dalam menghadapi ketidakpastian pasar saat ini.
Pasar kripto global menunjukkan pelemahan setelah Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada Rabu (29/10). Reaksi ini kontras dari ekspektasi banyak pihak, dengan kapitalisasi pasar kripto global merosot 0,92% dalam sehari. Aset utama seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) turut mengalami koreksi signifikan.
Menurut Christopher Tahir, pelemahan tersebut dipicu oleh komentar dovish Ketua The Fed Jerome Powell yang kurang meyakinkan, menyebabkan pasar memperkirakan peluang pemangkasan lanjutan semakin kelam. Sentimen negatif ini memicu reaksi jual pada aset berisiko tinggi seperti kripto. Christopher menyarankan investor untuk mengurangi eksposur secara perlahan di tengah ketidakpastian pasar.