Emas Akhir Tahun: Tren Harga, Prospek, dan Strategi Investasi

Img AA1OnfIJ

JAKARTA. Pasar emas domestik diwarnai pergerakan harga yang menarik pada Rabu, 29 Oktober 2025. Setelah sempat menguat, harga emas Antam terpantau mengalami koreksi. Berdasarkan informasi dari laman Logam Mulia, harga dasar emas batangan Antam dengan berat 1 gram kini berada di level Rp 2.267.000. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar Rp 15.000 dari harga yang tercatat pada hari sebelumnya.

Senada dengan harga dasar, harga buyback emas Antam juga bergerak turun. Pada tanggal yang sama, harga buyback ditawarkan di level Rp 2.132.000, juga mengalami penurunan Rp 15.000 dibandingkan harga pada hari sebelumnya. Dinamika ini tentu menjadi perhatian serius bagi para investor dan pelaku pasar emas.

Di sisi lain, pergerakan emas di pasar global menunjukkan tren yang berbeda. Mengutip laporan Bloomberg pada Rabu, 29 Oktober 2025, pukul 17.39 WIB, harga emas spot global justru mencatatkan kenaikan. Tercatat, harga emas spot berada di US$ 4.026,54 per ons troi, melonjak 1,88% dari posisi sehari sebelumnya, menembus kembali batas psikologis US$4.000 per ons troi.

Harga Emas Kembali Tembus US$4.000 per Ounce, Saham Tambang Menghijau Rabu (29/10)

Menanggapi fluktuasi harga ini, Analis Mata Uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan bahwa penurunan harga emas, khususnya di pasar domestik, banyak dipengaruhi oleh antisipasi positif investor terhadap hasil perundingan dagang. Fokus utama tertuju pada pertemuan penting antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang dijadwalkan pada Kamis, 30 Oktober 2025.

“Investor terlalu berharap banyak pada hasil pertemuan tersebut, dengan harapan meredanya tensi China-AS akan bisa membuat China akan lebih less aggressive melakukan diversifikasi cadangan devisa mereka ke emas,” papar Lukman kepada Kontan pada Rabu, 29 Oktober 2025, menguraikan sentimen yang mendorong koreksi harga.

Secara teknikal, Lukman menambahkan bahwa penurunan sebesar 10% dari level tertinggi merupakan fase koreksi yang seringkali dianggap sebagai kesempatan ideal untuk masuk pasar. Namun, dia memperingatkan bahwa jika harga emas kembali melorot lebih dari 10%, maka komoditas ini berpotensi memasuki fase bearish yang lebih dalam. “Sehingga, walau merupakan level yang ideal untuk membeli, namun ada unsur spekulatif apabila dilakukan sebelum pertemuan Xi-Trump. Jadi hal ini terserah pada masing-masing investor,” tambahnya, memberikan pandangan strategis.

Harga Emas Anjlok ke Bawah US$ 4.000, Ini Proyeksi Analis

Meski terjadi koreksi jangka pendek, prospek harga emas hingga akhir tahun 2025 masih dinilai sangat menjanjikan. Lukman memproyeksikan, harga emas dunia dapat bergerak di kisaran US$ 4.200 – US$ 4.400 per ons troi di penghujung tahun 2025. Ini berarti masih ada potensi kenaikan sebesar 5% hingga 10%. Untuk harga emas Antam, diperkirakan dapat mencapai level Rp 2,39 juta hingga Rp 2,51 juta per gram.

Melihat lebih jauh ke tahun 2026, Lukman optimis bahwa harga emas spot global berpotensi menyentuh US$ 4.800 hingga US$ 5.000 per ons troi. Keyakinan ini diperkuat oleh fundamental permintaan yang kuat, terutama dari bank-bank sentral.

“Apapun perkembangan baik ekonomi dan geopolitik maupun politik dunia tidak akan terlalu mempengaruhi secara signifikan tren permintaan emas bank-bank sentral,” pungkas Lukman, menegaskan bahwa investasi emas tetap memiliki daya tarik intrinsik yang kuat di tengah ketidakpastian global.

Ringkasan

Pada 29 Oktober 2025, harga emas Antam domestik mengalami koreksi sebesar Rp 15.000, dengan harga dasar 1 gram di Rp 2.267.000. Sebaliknya, harga emas spot global justru mencatatkan kenaikan 1,88% menjadi US$ 4.026,54 per ons troi. Penurunan harga emas domestik ini sebagian besar dipengaruhi oleh antisipasi positif investor terhadap perundingan dagang antara Presiden China dan AS.

Meskipun terjadi fluktuasi jangka pendek, prospek harga emas hingga akhir tahun 2025 dinilai masih sangat menjanjikan. Analis memproyeksikan harga emas dunia dapat mencapai US$ 4.200 – US$ 4.400 per ons troi, dengan emas Antam di kisaran Rp 2,39 juta hingga Rp 2,51 juta per gram. Proyeksi optimis ini berlanjut hingga tahun 2026, didorong oleh fundamental permintaan yang kuat dari bank-bank sentral.

You might also like