
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) telah memantapkan langkahnya untuk mengakuisisi mayoritas saham PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) dari Koperasi Pegawai Indosat (Kopindosat).
Aksi korporasi signifikan ini diawali dengan proses negosiasi akuisisi pada 23 Oktober 2025. Negosiasi intensif tersebut berfokus pada perumusan transaksi jual beli sebanyak 1,68 miliar saham PADA, yang merepresentasikan 53,57% dari total modal ditempatkan dan disetor PADA. Setelah melalui tahap negosiasi, INET secara resmi menandatangani Indikasi Persyaratan Jual Beli (Indicative Termsheet) dengan Kopindosat, menandai babak baru pengalihan mayoritas saham PADA.
Direktur Utama PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk, Muhammad Arief, menjelaskan bahwa langkah strategis ini bertujuan untuk memperkuat posisi INET sebagai penyedia solusi digital dan layanan operasional terintegrasi. Dengan integrasi bersama PADA, INET berharap dapat memperluas jangkauan operasionalnya ke seluruh penjuru Indonesia, serta mengembangkan platform digital workforce management yang inovatif. Selain itu, akuisisi ini akan memperkuat layanan managed service & outsourcing digital, sekaligus meningkatkan efisiensi operasional dan nilai tambah yang ditawarkan kepada klien korporasi.
“Integrasi ini adalah langkah krusial menuju pembentukan ekosistem human-tech nasional, di mana sinergi antara teknologi dan sumber daya manusia menjadi satu kesatuan strategis yang tak terpisahkan,” tegas Arief dalam keterangan resminya, Senin (27/10). Ia menambahkan, bergabungnya PADA dalam ekosistem bisnis INET akan mempercepat pengembangan jaringan bisnis fiber optik, serta inovasi layanan kepada pelanggan di masa mendatang. “Transaksi ini diyakini akan memberikan nilai tambah jangka panjang bagi para pemegang saham dan kian mengukuhkan posisi INET sebagai penyedia layanan digital dan SDM terintegrasi terkemuka di Indonesia,” imbuhnya.
Menyambut langkah strategis ini, Direktur Utama Personel Alih Daya, Cahyanul Uswah, mengungkapkan antusiasmenya. “Dukungan infrastruktur dan ekosistem digital milik INET akan menjadi katalisator bagi PADA untuk mempercepat transformasi menuju layanan human-tech yang efisien dan memberikan nilai tambah signifikan bagi klien kami,” ujar Cahyanul pada Senin (27/10/2025).
Prospek dan Rekomendasi Sahamnya
Abida Massi Armand, Fundamental Analyst BRI Danareksa Sekuritas, menilai akuisisi PADA oleh INET ini secara efektif menempatkan INET sebagai pemegang saham pengendali baru. Bagi INET, transaksi ini membuka jalan bagi ekspansi bisnis yang lebih cepat ke sektor layanan SDM berbasis teknologi tanpa perlu membangun dari nol. Ini juga akan memperkuat ekosistem digital INET dengan layanan end-to-end yang menggabungkan jaringan fiber optik yang dimiliki INET dan tenaga kerja profesional PADA yang tersebar di 25 kota.
Sementara itu, bagi PADA, dukungan infrastruktur dan ekosistem digital dari INET akan mempercepat proses transformasi menuju layanan human-tech. Secara kuantitatif, PADA menunjukkan tren perbaikan kinerja yang menjanjikan sebelum akuisisi, dengan mencatat laba bersih sebesar Rp100 juta pada semester I 2025, berbalik positif dari kerugian Rp5,8 miliar pada semester I 2024. Pendapatan perusahaan juga tumbuh 12,36% menjadi Rp504,4 miliar. Data ini menjadi modal penting bagi integrasi operasional PADA dengan INET.
“Konsolidasi ini diproyeksikan akan memperkuat fundamental INET melalui penggabungan pendapatan dan efisiensi operasional yang dihasilkan dari PADA,” terang Abida kepada Kontan pada Senin (27/10/2025). Dengan PADA berstatus sebagai anak perusahaan mayoritas, INET dapat mengintegrasikan layanan outsourcing dan managed service ke dalam portofolio digitalnya, sehingga meningkatkan stabilitas dan diversifikasi pendapatan perusahaan.
Oleh karena itu, Abida menyarankan agar para investor lebih berfokus pada kualitas implementasi pasca-akuisisi. Perhatian khusus perlu diberikan pada strategi manajemen INET dalam mengeksekusi integrasi, termasuk penggabungan jaringan operasional dan pengembangan platform digital workforce. “Keberhasilan sinergi operasional akan menjadi indikator vital untuk menilai potensi nilai jangka panjang kedua perusahaan. Pemantauan integrasi akan membantu investor memahami apakah akuisisi ini benar-benar menambah nilai atau justru berpotensi menimbulkan risiko operasional,” tambahnya.
Selain itu, investor juga perlu mencermati aspek pendanaan dan potensi dilusi saham, terutama jika INET memilih untuk melakukan rights issue guna membiayai akuisisi ini. Kepatuhan terhadap regulasi OJK dan transparansi manajemen dalam mengungkapkan nilai transaksi juga menjadi faktor kunci untuk menjaga kepercayaan pasar. Sentimen pasar awal menunjukkan antisipasi positif terhadap PADA sebagai perusahaan yang diakuisisi, namun saham INET sempat mengalami pelemahan. Oleh karena itu, pengamatan berkelanjutan terhadap reaksi pasar sangat penting.
Dari sisi valuasi, harga saham INET tergolong lebih terjangkau dibandingkan emiten sejenis, dengan rasio PBV (Price to Book Value) sebesar 8,78 kali, yang lebih rendah dari DATA (21,23 kali) dan DCII (184 kali). Namun, rasio PE (Price to Earnings) INET tergolong sangat tinggi, mencapai 316 kali, mencerminkan ekspektasi pasar yang sangat agresif terhadap pertumbuhan laba perusahaan di masa depan. “Dukungan terhadap valuasi ini berasal dari aksi rights issue yang dilakukan pada September 2025 untuk ekspansi bisnis, serta kinerja keuangan INET yang kuat, menjadikan saham INET tetap menarik untuk dipantau sebagai peluang investasi,” pungkas Abida.
PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) telah mengakuisisi mayoritas saham (53,57%) PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) dari Koperasi Pegawai Indosat, setelah negosiasi yang dimulai pada 23 Oktober 2025. Langkah strategis ini bertujuan memperkuat posisi INET sebagai penyedia solusi digital terintegrasi, memperluas jangkauan operasional di seluruh Indonesia, dan mengembangkan platform manajemen tenaga kerja digital yang inovatif. Integrasi ini diharapkan membentuk ekosistem “human-tech” nasional, mempercepat pengembangan jaringan fiber optik, dan meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham serta klien.
Abida Massi Armand dari BRI Danareksa Sekuritas menilai akuisisi ini akan mempercepat ekspansi bisnis INET ke sektor layanan SDM berbasis teknologi dan memperkuat ekosistem digitalnya. PADA menunjukkan tren perbaikan kinerja finansial sebelum akuisisi, mendukung potensi konsolidasi untuk memperkuat fundamental INET. Investor disarankan untuk fokus pada kualitas implementasi pasca-akuisisi, sinergi operasional, serta aspek pendanaan. Meskipun rasio PE INET tergolong sangat tinggi, valuasi PBV-nya lebih terjangkau dibandingkan emiten sejenis, menjadikan saham INET menarik untuk dipantau sebagai peluang investasi.