
MNCDUIT.COM – Harga Bitcoin (BTC) diperkirakan akan terus menghadapi rintangan signifikan di pasar, setidaknya hingga para investor jangka panjang, yang dikenal sebagai Bitcoin OGs, menuntaskan periode penjualan profit mereka. Demikian analisis yang disampaikan oleh sejumlah pakar pasar kripto pada Senin (20/10/2025).
Analisis mendalam dari data on-chain mengungkap aktivitas penjualan yang masif dari para pemegang Bitcoin veteran. Tercatat, keuntungan yang terealisasi (realized gains) telah mencapai US$1,7 miliar per hari, sebuah angka yang mengindikasikan level tertinggi dalam siklus pasar ini. Di sisi lain, kerugian yang terealisasi (realized losses) juga mengalami peningkatan, menyentuh US$430 juta per hari, menjadikannya level tertinggi ketiga dalam siklus yang sama.
Fenomena ini diperparah dengan tingginya pasokan koin lama yang kembali aktif beredar (revived supply), yang menembus angka US$2,9 miliar setiap hari. Angka ini menandai level tertinggi kedua dalam sejarah pergerakan pasokan Bitcoin.
Menanggapi kondisi ini, analis James Check menekankan bahwa stagnasi atau kegagalan pasar kripto untuk bangkit bukanlah akibat manipulasi atau dominasi “paper Bitcoin“, melainkan murni dari tekanan jual yang konsisten dari para pemegang Bitcoin veteran.
“Ini hanyalah penjualan tradisional dari investor lama. Volume tekanan jual dari pemegang Bitcoin saat ini masih belum banyak disadari, dan itulah sumber resistensi saat ini,” ujar Check, sebagaimana dikutip dari Cointelegraph.
OGs Ambil Keuntungan
Investor kripto terkemuka, Will Clemente, berpendapat bahwa pelemahan relatif BTC selama setahun terakhir sebagian besar dipicu oleh pergeseran pasokan masif dari para OGs menuju institusi keuangan tradisional (TradFi).
“Dinamika ini akan menjadi kurang relevan di tahun-tahun mendatang, sama seperti semua orang fokus pada kelemahan relatif BTC saat ini,” terang Clemente, memproyeksikan perubahan lanskap pasar di masa depan.
Senada, Mike Novogratz, CEO Galaxy Digital, mengamini bahwa banyak pemegang Bitcoin veteran memanfaatkan momen ini untuk merealisasikan keuntungan setelah periode kenaikan yang panjang. Ia menyebutkan contoh alokasi dana untuk pembelian aset mewah seperti kapal pesiar atau bahkan sebagian tim olahraga.
Novogratz juga menegaskan, mayoritas pasokan yang saat ini membanjiri pasar berasal dari para OGs dan penambang (miners), bukan dari sumber lain.
Dukungan Mingguan dan Potensi Reli
Terlepas dari tekanan jual, terdapat secercah harapan dari analisis teknikal. Menurut data TradingView, Bitcoin berhasil mengakhiri sesi candlestick mingguan di level US$108.700, sebuah titik yang mengindikasikan adanya dukungan (support) krusial di pasar.
Analis terkemuka, Rekt Capital, berpendapat optimis: “Jika level ini terus bertahan, harga berpotensi melaju ke atas US$120.000 seiring waktu. Stabilitas di titik ini sangat krusial untuk momentum kenaikan.”
Pada pantauan Coinmarketcap pukul 14.06 WIB, harga Bitcoin saat ini diperdagangkan di kisaran US$111.287, menunjukkan kenaikan sebesar 4,18% dalam 24 jam terakhir, memberikan sedikit optimisme di tengah dinamika pasar yang bergejolak.
Harga Bitcoin (BTC) diperkirakan menghadapi rintangan signifikan akibat aksi jual besar-besaran dari investor jangka panjang atau Bitcoin OGs, demikian analisis pakar pasar kripto. Data on-chain mengungkap keuntungan terealisasi mencapai US$1,7 miliar per hari dan pasokan koin lama yang kembali aktif beredar mencapai US$2,9 miliar, mengindikasikan level tertinggi dalam siklus ini. Analis seperti James Check dan Mike Novogratz menegaskan bahwa tekanan jual dari para pemegang veteran inilah yang menjadi sumber resistensi pasar saat ini.
Meskipun demikian, terdapat sinyal positif dari analisis teknikal setelah Bitcoin berhasil mengakhiri sesi mingguan di level US$108.700, menandakan dukungan krusial. Analis Rekt Capital optimis bahwa jika level dukungan ini terus bertahan, harga BTC berpotensi melaju di atas US$120.000. Harga Bitcoin saat ini diperdagangkan di kisaran US$111.287, menunjukkan kenaikan 4,18% dalam 24 jam terakhir.