Tender Wajib, Matra Tri Abadi (MTA) Borong Saham IRSX

Img AA1MPs6R

MNCDUIT.COM , JAKARTA — PT Matra Tri Abadi (MTA) menawarkan tender wajib Rp32 per saham untuk menjadi pengendali baru PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX) setelah mengakuisisi saham dari PT Mitra Digital Investindo (MDI) dan PT Harapan Ruang Investindo (HRI).

Tender wajib (mandatory tender offer) adalah sebuah proses yang krusial untuk memastikan perlindungan bagi pemegang saham publik. Mekanisme ini diatur oleh regulasi, seperti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 9/POJK.04/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.

Aturan ini mengharuskan pihak yang mengambil alih kendali suatu perusahaan terbuka untuk mengajukan penawaran beli atas saham-saham yang dimiliki oleh pemegang saham publik.

: Tender Wajib Saham IRSX, Matra Tri Abadi Tawarkan Rp32 per Saham

Tender wajib menjadi langkah yang tak terhindarkan ketika terjadi perubahan pengendali. Pengendali baru adalah pihak yang, baik secara langsung maupun tidak langsung, berhasil memperoleh kepemilikan saham yang signifikan sehingga memiliki kemampuan untuk menentukan pengelolaan dan/atau kebijakan perusahaan.

POJK No. 9/2018 menetapkan bahwa ketika kondisi ini terpenuhi, pengendali baru memiliki kewajiban untuk menawarkan pembelian saham publik dengan harga yang adil dan transparan.

: : Aviana Sinar Abadi (IRSX) Giat Aksi Korporasi, Akuisisi jadi Opsi

Tujuan utama dari tender wajib adalah memberikan kesempatan yang sama kepada semua pemegang saham publik untuk keluar dari investasinya dengan harga yang wajar setelah terjadi perubahan pengendalian.

Hal ini melindungi kepentingan investor minoritas yang mungkin tidak menyetujui atau merasa dirugikan dengan adanya pemegang kendali baru, sekaligus memastikan bahwa seluruh proses akuisisi berjalan sesuai dengan prinsip transparansi dan keadilan di pasar modal.

: : Aviana Sinar Abadi (IRSX) Rancang Rights Issue 12,39 Miliar Saham Baru

PT Matra Tri Abadi tengah melakukan tender wajib Rp32 per saham untuk menjadi pengendali baru PT Aviana Sinar Abadi Tbk. (IRSX) setelah mengakuisisi saham dari PT Mitra Digital Investindo (MDI) dan PT Harapan Ruang Investindo (HRI). Transaksi pengambilalihan ini, yang terjadi pada 8 Agustus 2025, mengharuskan MTA untuk melaksanakan penawaran tender wajib kepada pemegang saham publik sesuai dengan POJK No. 9/2018.

Secara rinci, MTA membeli 1,08 miliar saham atau 17,60% dari MDI dengan harga transaksi Rp18 per lembar saham dan 960 juta saham atau 15,64% dari HRI dengan harga Rp15 per lembar saham.

“Akuisisi ini menjadikan MTA sebagai pemegang saham terbesar dengan kepemilikan 2,04 miliar saham atau 32,93% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan,” papar keterangan resmi IRSX.

Untuk memenuhi kewajiban tender wajibnya, MTA menawarkan pembelian saham publik sebanyak-banyaknya 2.179.431.977 saham, yang setara dengan 35,18% dari modal ditempatkan dan disetor penuh IRSX. Harga yang ditawarkan adalah Rp32 per lembar saham.

Harga tender wajib ini ditetapkan berdasarkan rata-rata harga perdagangan harian tertinggi saham IRSX selama 90 hari sebelum pengumuman negosiasi pengambilalihan. MTA telah menyatakan memiliki dana yang cukup sebesar Rp69,74 miliar yang bersumber dari kas internal untuk menyelesaikan transaksi ini.

Jadwal penawaran tender wajib ini akan berlangsung dari tanggal 17 September hingga 17 Oktober 2025, dengan tanggal pembayaran yang dijadwalkan pada 21 Oktober 2025.

Penawaran ini tidak berlaku untuk pemegang saham yang telah mendapatkan penawaran dengan syarat dan kondisi yang sama dari MTA, seperti PT Buana Megah Wicaksana, PT Investindo Buana Ultima, dan PT Investasi Gemilang Maju.

Salah satu pihak yang dikecualikan dari tender wajib, PT Investasi Gemilang Maju, juga melakukan penjualan sahamnya pada Kamis (18/9/2025). PT Investasi Gemilang Maju mendivestasikan seluruh 600 juta sahamnya yang setara dengan 9,69% kepemilikan dengan harga Rp25 per lembar saham, yang menyebabkan kepemilikannya menjadi 0%.

Adapun pihak pembeli adalah PT Matra Tri Abadi. Dari transaksi jual beli ini, maka kepemilikan PT Matra Tri Abadi atas saham IRSX naik jadi 42,61% setara 2,64 miliar saham.

Meskipun terjadi perubahan pengendali, MTA memastikan tidak memiliki rencana untuk melikuidasi, mengubah kebijakan dividen, atau melakukan delisting saham IRSX dari Bursa Efek Indonesia.

Hal ini mengindikasikan bahwa pengendali baru berfokus pada kelangsungan usaha IRSX, yang bergerak di bidang aktivitas pemrograman komputer.

Prospek perusahaan di bawah kendali baru akan sangat bergantung pada strategi dan kebijakan yang akan diterapkan oleh MTA ke depan, menjadikannya sorotan bagi para investor di pasar modal.

Sebelumnya, PT Aviana Sinar Abadi Tbk. (IRSX) mengumumkan serangkaian aksi korporasi untuk memperkuat dan memperluas lini bisnisnya.

IRSX mengakuisisi dua entitas perusahaan, mendirikan dua entitas anak baru, dan melakukan perubahan nama satu entitas anaknya. Kebijakan ini telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Langkah-langkah ekspansi ini mencakup akuisisi dua perusahaan dan pendirian dua perusahaan baru serta perubahan nama atas satu entitas anak, yang berfokus pada sektor digital, hiburan, dan teknologi,” kata Gusti Ngurah Komang Panji Pramana, Direktur Utama Aviana Sinar Abadi, dalam keterangan resminya, Kamis (11/9/2025).

Untuk detail akuisisi dan pendirian entitas anak, IRSX mengakuisisi 80% saham PT Tiger Wong Internasional. Perusahaan ini kemudian diubah namanya menjadi PT Folago Digital Media dan berfokus pada bisnis jual beli produk digital, khususnya digital gift.

Lalu ada PT Jaya Gemilang Wong, dimana IRSX juga mengakuisisi 80% sahamnya lalu melakukan perubahan nama menjadi PT Folago Karya Indonesia. Perusahaan ini berganti nama menjadi PT Folago Karya Indonesia dan akan bergerak di bidang Multi-Channel Networking (MCN Tiktok).

Bisnis MCN sendiri merupakan model kemitraan di mana platform media sosial seperti TikTok , Instagram dan YouTube, bekerja sama dengan kreator konten untuk mengelola saluran mereka. MCN menawarkan dukungan dalam hal monetisasi, distribusi konten, serta pengelolaan hak cipta, dan bertujuan meningkatkan pendapatan dan visibilitas para kreator.

Kemudian PT Folago Gaya Hidup, di mana perseroan hanya melakukan perubahan nama pada anak perusahaan yang sudah ada, yang sebelumnya PT Aviana Semesta Anugerah kini menjadi PT Folago Gaya Hidup. Entitas ini akan mendukung ekspansi di bidang lifestyle berbasis online seperti menjual voucer makanan restoran, tempat bermain, dan hotel.

Selanjutnya, perseroan juga mendirikan anak usaha baru bernama PT Folago Picture Indonesia dengan kepemilikan saham 99,20%. Perusahaan ini akan beroperasi sebagai rumah produksi film, film pendek, dan aplikasi short movie.

Terakhir, terkait PT Folago Artificial Intelligent Commerce, IRSX mendirikan PT Folago Artificial Intelligent Commerce. Anak usaha ini akan berfokus pada optimalisasi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) untuk mendukung bisnis berbasis AI seperti produksi film, digital twins, dan produksi iklan.

Gusti Ngurah Komang Panji Pramana menyampaikan serangkaian transaksi ini akan memberikan dampak positif dan meningkatkan kinerja operasional serta keuangan perseroan.

You might also like