Permintaan Batubara Berpeluang Naik, ITMG Optimistis Capai Target Penjualan di 2025

Img AA1CT6tB

MNCDUIT.COM JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) percaya diri tren permintaan batubara akan mengalami peningkatan pada sisa tahun 2025.

Sebagaimana diketahui, ITMG telah merealisasikan penjualan batubara sebesar 11,7 juta ton pada semester I-2025.

Mayoritas penjualan batubara ITMG ditujukan ke China dengan porsi sebesar 29%, kemudian Indonesia 27%, Jepang 16%, India 13%, Filipina 4%, Bangladesh 3%, dan lainnya 7%.

Direktur Indo Tambangraya Megah, Yulius Kurniawan Gozali, mengatakan, permintaan batubara termal global berpeluang naik seiring peningkatan kebutuhan listrik pada musim panas.

Simak Rekomendasi Saham Indo Tambangraya Megah (ITMG) Usai Catat Penurunan Kinerja

Di sisi lain, persediaan batubara di masing-masing pembangkit listrik tergolong tinggi, sehingga harga komoditas ini diperkirakan masih stabil. Faktor ini turut menjadi perhatian bagi ITMG dalam menyusun strategi penjualan batubara.

Dari pasar China, Indo Tambangraya Megah melihat bahwa produksi listrik di negara tersebut akan meningkat sejalan dengan cuaca panas. Namun, produksi yang masif dan persediaan yang tinggi akan membatasi permintaan ekspor dari Negeri Tirai Bambu.

“Sedangkan di India, impor batubara kemungkinan masih lemah karena tingginya curah hujan monsun di periode tahun ini,” ujar dia dalam paparan publik, Rabu (10/9/2025).

Berkaca dari situ, pihak ITMG tetap yakin dapat memenuhi target penjualan batubara pada 2025 sekitar 26,3 juta ton–27,4 juta ton.

  ITMG Chart by TradingView  

Dari target penjualan tersebut, sekitar 46% di antaranya sudah memiliki ketetapan harga (fixed price), kemudian 40% penjualan mengikuti harga acuan, serta 14% sisanya belum terjual.

Dari sisi produksi, ITMG menargetkan dapat memproduksi sebanyak 20,8 juta ton sampai 21,9 juta ton batubara pada 2025. Sedangkan hingga semester pertama, ITMG telah merealisasikan produksi sebesar 10,4 juta ton.

Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) Masih Sulit Mendongkrak Kinerja

“Ini setara 47% dari target produksi tahun 2025,” tutur Yulius.

Direktur ITMG Junius Prakarsa Darmawan menambahkan, di tengah risiko koreksi harga batubara, pihaknya berupaya mempertahankan kemampuan produksi agar tetap selevel dengan capaian sepanjang semester pertama 2025.

ITMG juga berusaha mengeksplorasi pasar-pasar potensial lainnya di Asia sembari tetap memenuhi kebutuhan pasar domestik.

Tak ketinggalan, ITMG juga konsisten melakukan pengendalian biaya operasional untuk meminimalisir tekanan di industri batubara. “Tahun ini kami coba mengontrol stripping ratio perusahaan di level 9 kali dibandingkan tahun lalu 10,6 kali,” tandas dia memberi contoh.

You might also like