Inflasi Produsen AS Redup, Prospek Pemangkasan Bunga The Fed Menguat

Img AA1MiQiO

MNCDUIT.COM JAKARTA – Inflasi produsen Amerika Serikat (AS) secara tak terduga turun pada Agustus 2025 untuk pertama kalinya dalam empat bulan terakhir, memperkuat prospek bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pekan depan.

Laporan Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) yang dikutip dari Bloomberg pada Kamis (11/9/2025) mencatat indeks harga produsen (PPI) turun 0,1% secara month to month (mtm), sementara data Juli direvisi turun. Secara tahunan, PPI tercatat naik 2,6%.

Harga barang, tidak termasuk pangan dan energi, naik 0,3%. Sebaliknya, biaya jasa turun 0,2%. Di dalamnya, margin grosir dan ritel anjlok 1,7%, penurunan terbesar sejak 2009, membalik lonjakan tajam pada Juli. BLS mencatat, sekitar tiga perempat penurunan biaya jasa berasal dari margin grosir mesin dan kendaraan yang jatuh 3,9%.

: Harga Minyak Mentah Memanas seiring Eskalasi Perang Rusia vs Ukraina

Adapun harga barang konsumsi jadi, tidak termasuk pangan dan energi, naik paling cepat sejak Februari, didorong lonjakan harga produk tembakau.

Laporan tersebut menunjukkan perusahaan menahan diri untuk tidak menaikkan harga secara agresif pada Agustus meski menghadapi tekanan dari tarif impor yang diterapkan Presiden Donald Trump. Banyak perusahaan khawatir kenaikan harga yang tajam bisa menekan permintaan di tengah ketidakpastian ekonomi.

: : Indeks Dolar AS Melemah usai Data Inflasi Produsen di Luar Ekspektasi

“Sepertinya ritel dalam beberapa bulan terakhir menanggung beban tarif. Perusahaan mengatakan mereka menahan diri sejauh mungkin, tetapi ke depan akan mulai menaikkan harga secara selektif,” Stephen Stanley, Kepala Ekonom Santander US Capital Markets LLC, dalam catatannya.

Langkah perusahaan meneruskan beban tarif kepada konsumen akan menjadi faktor kunci dalam menentukan arah inflasi dan kebijakan suku bunga The Fed tahun ini. Pejabat The Fed memperkirakan tarif akan mendorong inflasi lebih tinggi sepanjang 2025, meski belum jelas apakah dampaknya hanya sekali atau berkelanjutan.

: : Indeks Inflasi Produsen AS Rendah, Wall Street Ditutup Menghijau

Data inflasi konsumen (CPI) yang akan dirilis Kamis (11/9/2025) dipandang penting untuk melihat sejauh mana tarif tersebut membebani rumah tangga AS. Ekonom memperkirakan kenaikan bulanan inti, yang tidak mencakup pangan dan energi, tetap tinggi.

Dari sisi kebijakan, pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan pekan depan untuk meredam perlambatan tajam di pasar tenaga kerja. 

Ketua The Fed Jerome Powell sebelumnya sudah memberi sinyal kemungkinan pemangkasan dalam simposium Jackson Hole bulan lalu, dan data terbaru menunjukkan pelemahan perekrutan berlanjut hingga Agustus.

Ekonom juga menyoroti laporan PPI karena beberapa komponennya digunakan untuk menghitung indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), indikator inflasi acuan The Fed. 

Pada Agustus, komponennya bervariasi, dari jasa manajemen portofolio dan tarif penerbangan masih naik cukup kuat, sementara sejumlah indikator jasa kesehatan lebih stabil.

Sementara itu, PPI inti yang mengecualikan pangan, energi, dan jasa perdagangan naik 0,3%. Biaya barang olahan untuk permintaan menengah, yang mencerminkan harga di hulu rantai pasok, juga meningkat 0,4%.

You might also like