Perpres Rampung, Bos Danantara Bocorkan Kota Besar Program Waste to Energy

Img AA1K3pSI

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara menyatakan peraturan presiden (perpres) terkait program pengelolaan sampah atau waste to energy (WTE) sudah rampung. Perpres dikeluarkan seiring dengan Danantara meluncurkan Patriot Bonds atau Obligasi Patriotik.

Gerakan investasi ini akan dialokasikan untuk beberapa proyek strategis salah satunya pengelolaan sampah nasionalBerdasarkan informasi yang dihimpun Katadata, lewat Patriot Bonds, Danantara akan menghimpun dana hingga US$ 3,1 miliar atau sekitar Rp 50 triliun. 

Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa proses tender akan segera dilaksanakan di sejumlah daerah yang telah siap, antara lain Jakarta, Bandung, Bali, Semarang, Surabaya, dan Makassar.

“Dan daerah-daerah lain yang prioritas yang sudah bisa jalan kami akan melakukan tender proses secara terbuka dan transparan,” kata Rosan kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (4/9).

Baca juga:

  • DPR Putuskan 6 Hal Jawab Tuntutan 17+8: Hapus Tunjangan Rumah, Batasi Dinas Luar
  • Pemerintah AS Gugat Trump Atas Pengerahan Militer dalam Pengamanan Aksi Protes
  • Baleg DPR Buka Opsi Ambil Alih UU Perampasan Aset, Soroti Potensi Tumpang Tindih

Program bertajuk Patriot Bonds: A Love Letter for Indonesia’s Future akan melibatkan puluhan konglomerat Tanah Air. BPI Danantara menyebut, instrumen ini akan diterbitkan melalui skema private placement senilai puluhan triliun rupiah kepada para pebisnis terkemuka. Kabarnya, para konglomerat terkaya nasional setidaknya akan menempatkan masing-masing Rp 3 triliun.

Berapa yang Akan Disetor Konglomerat Terkaya Indonesia?

Berdasarkan informasi yang bersirkulasi di kalangan bisnis, nominal penempatan dana diharapkan sesuai “tingkat kekayaan” — terendah di rentang Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun, kemudian di kisaran Rp 1,5 triliun, dan yang tertinggi di atas Rp 3 triliun. 

“Rumornya, sepuluh konglomerat terkaya yang diminta Rp 3 triliun,” kata Sumber yang enggan disebutkan namanya kepada Katadata. 

Sumber-sumber yang mengetahui rencana penerbitan obligasi tersebut menjelaskan, Patriot Bond ditawarkan dengan bunga 2% per tahun untuk 5 sampai 7 tahun. Ini artinya, bunga yang ditawarkan tak sampai separuh bunga pasar. 

Meski begitu, para pengusaha bersedia ikut, bahkan kabarnya ada beberapa pengusaha yang tak ditawarkan Patriot Bond, mempertimbangkan ikut serta. Lantas, apa alasannya? Dugaan yang berkembang, adanya kekhawatiran akan pengaruhnya ke bisnis. Sebagai catatan, Patriot Bond berjenis Perpetual Bond yaitu obligasi berbunga abadi karena tidak memiliki waktu jatuh tempo atau maturity date. 

Artinya, Patriot Bond sifatnya bisa berkelanjutan. Menurut beberapa pelaku pasar, penarikan dana bisa saja dilakukan tapi mungkin tidak mudah karena kekhawatiran dicap tak patriotik. 

Sebelumnya, Danantara melakukan peluncuran Patriot Bond di depan para pengusaha Tanah Air. Dalam foto acara yang diterima Katadata, hadir sederet pemilik maupun petinggi grup bisnis besar aneka sektor antara lain minerba, energi, perkebunan, retail, otomotif, dan penerbangan.

You might also like