BEI Cetak Rekor! Transaksi Saham Rp16,37 Triliun, BBCA-ANTM Unggul

MNCDUIT.COM, JAKARTA — Dinamika perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini mencatat total nilai transaksi saham yang mencapai angka impresif Rp16,37 triliun. Dari geliat pasar yang signifikan tersebut, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) berhasil menjadi primadona dengan membukukan nilai transaksi terbesar atau top value.

Berdasarkan data resmi BEI, saham BBCA mengukuhkan dominasinya dengan nilai transaksi mencapai Rp1,57 triliun, menyumbang 9,61% dari keseluruhan nilai perdagangan pada Selasa (2/9/2025). Mengikuti jejak kekuatan sektor perbankan, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menempati posisi kedua dengan nilai transaksi Rp1,50 triliun, atau setara 9,18% dari total.Img AA1LIvp3

Peringkat ketiga dalam daftar saham paling aktif ditempati oleh raksasa finansial lainnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). Emiten ini mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp992 miliar, berkontribusi 6,06% terhadap total transaksi harian, sekaligus menegaskan peran sentral sektor perbankan dalam menarik minat investor.

Di luar dominasi saham perbankan dan tambang dengan kapitalisasi besar, beberapa emiten lain juga menunjukkan performa transaksi yang patut dicermati. Saham pertambangan PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) mencetak nilai transaksi signifikan sebesar Rp816 miliar (4,98%), diikuti oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan Rp448 miliar (2,74%). Keberagaman ini memperlihatkan penyebaran minat investor di berbagai sektor.

Menariknya, PT WIR Asia Tbk. (WIRG), emiten yang berfokus pada teknologi digital, berhasil menembus daftar ini dengan nilai transaksi Rp405 miliar atau 2,47%. Kehadiran WIRG menjadi indikator positif potensi pertumbuhan sektor teknologi di kancah pasar modal Indonesia.

Melengkapi jajaran saham dengan nilai transaksi tinggi, terdapat PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dengan Rp394 miliar (2,41%), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) sebesar Rp293 miliar (1,79%), serta PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang membukukan Rp277 miliar (1,69%).

Kondisi pasar yang aktif dan dinamis ini terefleksi pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Secara keseluruhan, IHSG berhasil ditutup menguat meyakinkan sebesar 0,85%, parkir di level 7.801,59. Sepanjang sesi perdagangan, indeks komposit bergerak dalam rentang 7.771–7.842, menandakan pemulihan yang kuat setelah sempat tertekan.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina, memberikan pandangannya bahwa IHSG berhasil bangkit dari tekanan setelah mengalami koreksi selama dua hari beruntun. Bahkan, pada sesi I perdagangan hari ini, indeks komposit sempat melonjak tajam 1,17% ke level 7.826, memberikan sinyal optimisme bagi pasar modal Indonesia.

Penguatan IHSG ini tidak lepas dari performa apik seluruh indeks sektoral yang tercatat menghijau. IDXBasic dan IDXIndustry menjadi motor penggerak utama yang menopang laju indeks. Lebih lanjut, sentimen positif juga datang dari kenaikan harga emas dunia yang berhasil menembus level US$3.500 per troy ounce, memicu lonjakan signifikan pada sejumlah saham tambang emas.

Meski demikian, kondisi bursa regional Asia menunjukkan pergerakan yang bervariasi. Indeks Hang Seng dan Shanghai Composite terpantau terkoreksi, sementara indeks-indeks lain di kawasan tersebut cenderung bergerak positif, memberikan nuansa yang berbeda dalam lanskap pasar global.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham sebesar Rp16,37 triliun. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) memimpin dengan nilai transaksi terbesar mencapai Rp1,57 triliun, diikuti PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) sebesar Rp1,50 triliun, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) senilai Rp992 miliar. Sektor perbankan dan tambang secara umum mendominasi daftar saham dengan nilai transaksi tertinggi pada hari itu.

Pada saat yang sama, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat 0,85% pada level 7.801,59, bangkit setelah sempat mengalami tekanan koreksi. Penguatan IHSG ditopang oleh performa apik seluruh indeks sektoral yang menghijau, khususnya IDXBasic dan IDXIndustry. Sentimen positif juga datang dari kenaikan harga emas dunia yang memicu lonjakan pada saham-saham tambang emas.

You might also like