Agustus 2025: BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5 Persen!

Img AA1FcM21

MNCDUIT.COM Bank Indonesia (BI) resmi mengambil langkah sigap dengan memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps). Penurunan ini menjadikan BI-Rate berada di level 5 persen, dari sebelumnya 5,25 persen. Sejalan dengan itu, suku bunga Deposit Facility juga turun 25 bps menjadi 4,25 persen, diikuti suku bunga Lending Facility yang kini 6,75 persen.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa keputusan penting ini konsisten dengan prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 yang diperkirakan tetap rendah, dalam sasaran 2,5±1 persen. Selain itu, terjaganya stabilitas nilai tukar Rupiah serta kebutuhan mendesak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi agar sesuai dengan kapasitas perekonomian nasional, menjadi landasan utama kebijakan ini, seperti yang disampaikannya dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Rabu (20/8).

Lebih lanjut, Perry membeberkan bahwa Bank Indonesia ke depan akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga sebagai upaya untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Kebijakan ini akan terus diselaraskan dengan rendahnya prakiraan inflasi, sembari tetap berkomitmen mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah.

Bersamaan dengan kebijakan moneter tersebut, kebijakan makroprudensial yang longgar juga terus diperkuat. Langkah ini bertujuan untuk mendorong penyaluran kredit dan pembiayaan, menurunkan suku bunga pasar, serta meningkatkan likuiditas perbankan. Seluruh upaya ini dilakukan demi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan.

Di samping itu, kebijakan sistem pembayaran juga diarahkan untuk turut menopang pertumbuhan ekonomi. Hal ini diwujudkan melalui perluasan akseptasi pembayaran digital, penguatan struktur industri sistem pembayaran, serta peningkatan daya tahan infrastruktur sistem pembayaran secara keseluruhan.

Di sisi lain, keputusan pemotongan suku bunga oleh Bank Indonesia ini bertolak belakang dengan prediksi suku bunga dari sebagian kalangan analis. Sebelumnya, Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, memprediksi bahwa BI-Rate akan dipertahankan pada level 5,25 persen. Prediksi tersebut didasarkan pada antisipasi Bank Indonesia terhadap dampak potensi perang tarif yang dapat memengaruhi inflasi global maupun domestik, demikian kata Myrdal dalam keterangannya pada Rabu (20/8).

Myrdal menjelaskan bahwa alasan di balik prediksinya adalah kenaikan inflasi yang mencapai 2,37 persen pada Juli 2025. Ditambah lagi, nilai tukar Rupiah masih berada di bawah tekanan, meskipun posisinya saat itu cukup baik di level Rp 16.200. Kondisi ini memperkuat argumen untuk mempertahankan suku bunga acuan.

Selain itu, menurut Myrdal, investor asing tampak melakukan profit taking di tengah sentimen global yang relatif sepi. Pelaku pasar juga masih menunggu perkembangan terkait keputusan suku bunga dari The Fed pada bulan berikutnya. Ia menegaskan bahwa mempertahankan suku bunga merupakan bentuk antisipasi terhadap dampak inflasi global akibat perang dagang, serta antisipasi terhadap kondisi domestik di mana tren inflasi cenderung mengalami kenaikan.

Sebagai penutup, Myrdal menyampaikan bahwa Bank Indonesia kemungkinan masih akan terus melihat dan mengkaji perkembangan dampak dari kebijakan penurunan suku bunga yang telah mereka lakukan pada Mei dan juga periode bulan Juli sebelumnya.

Ringkasan

Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin, menjadikan levelnya 5 persen dari sebelumnya 5,25 persen. Keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi rendah pada tahun 2025-2026, terjaganya stabilitas nilai tukar Rupiah, serta kebutuhan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. BI juga memperkuat kebijakan makroprudensial yang longgar dan kebijakan sistem pembayaran untuk mendukung penyaluran kredit dan peningkatan likuiditas perbankan.

Langkah penurunan suku bunga ini berbeda dengan prediksi sebagian analis, termasuk Myrdal Gunarto dari Bank Maybank Indonesia. Myrdal sebelumnya memproyeksikan BI-Rate akan dipertahankan pada 5,25 persen, didasarkan pada antisipasi dampak potensi perang tarif terhadap inflasi global maupun domestik. Ia juga mempertimbangkan kenaikan inflasi Juli 2025 yang mencapai 2,37 persen dan tekanan pada nilai tukar Rupiah sebagai alasan untuk mempertahankan suku bunga acuan.

You might also like