
MNCDUIT.COM, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan volatilitas yang menarik pada perdagangan Jumat, 15 Agustus 2025. Sempat melesat menembus level psikologis 8.000, momen ini bertepatan dengan pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto dalam sidang tahunan DPR/MPR. Namun, euforia sesaat itu tidak bertahan lama, dan IHSG akhirnya harus ditutup di zona merah.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG tercatat melemah 0,41% dan berakhir di level 7.898,37. Sepanjang hari, pergerakan pasar saham domestik ini cukup dinamis, di mana IHSG sempat mencapai level tertinggi sepanjang masa di 8.017,17 sebelum kembali terkoreksi hingga menyentuh level terendah hariannya di 7.898,37.
Menanggapi lonjakan dan koreksi ini, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, mengungkapkan pandangannya. Menurut Yusuf, kenaikan signifikan tersebut lebih banyak dipicu oleh sentimen pasar yang bersifat sesaat. Ia juga menyoroti bagaimana pergerakan sentimen di pasar modal memang cenderung berlangsung sangat cepat. “Sebelumnya kan sebenarnya sentimen-sentimen positif kan sudah dibangun. Saya pikir target 8 ribu itu kita sering melihat di beberapa postingan,” jelas Yusuf kepada Bisnis, Jumat (15/8/2025).
Meskipun demikian, Yusuf mengingatkan bahwa pada akhirnya, pasar akan kembali menilai berdasarkan realitas fundamental yang sesungguhnya. Faktor-faktor seperti konfigurasi pendapatan dan belanja negara menjadi acuan utama. “Jadi market itu kan nggak bisa dibohongin. Artinya dia bisa akan terkoreksi sendiri,” imbuh Yusuf, menekankan pentingnya kondisi makroekonomi yang solid.
Pada penutupan perdagangan hari itu, gambaran umum pasar menunjukkan ketidakseimbangan. Sebanyak 244 saham berhasil menguat, namun jumlah saham yang melemah jauh lebih banyak, mencapai 451. Sementara itu, 261 saham lainnya terpantau stagnan tanpa perubahan harga.
Dari jajaran saham berkapitalisasi besar (big caps), PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), salah satu emiten milik Prajogo Pangestu, menjadi pemimpin pelemahan dengan koreksi signifikan sebesar 5,15% ke level Rp8.750 per lembar saham. Di sisi lain, saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) justru menunjukkan kinerja impresif, melonjak 6,91% dan ditutup pada harga Rp359.900 per lembar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan volatilitas pada 15 Agustus 2025, sempat melesat menembus level psikologis 8.000 dan mencapai rekor tertinggi 8.017,17. Momen ini bertepatan dengan pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto. Namun, IHSG akhirnya ditutup melemah 0,41% di level 7.898,37.
Menurut Ekonom CORE Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, kenaikan tersebut lebih banyak dipicu sentimen pasar sesaat, karena pada akhirnya pasar akan kembali menilai berdasarkan fundamental ekonomi. Sebanyak 451 saham melemah dan 244 menguat, dengan PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) memimpin penurunan dan PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) menunjukkan kenaikan signifikan.