UMA Rekomendasikan BIPI, BUVA, & BBHI: Analisa Pergerakan Harga Saham

MNCDUIT.COM JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menetapkan tiga emiten dalam radar Unusual Market Activity (UMA): PT Astrindo Nusantara Infrastructure Tbk (BIPI), PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA), dan PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI). Ketiga saham ini menunjukkan indikasi aktivitas pasar yang tidak biasa, memicu pengawasan lebih lanjut dari otoritas bursa.

Saham BIPI, yang bergerak di bidang jasa infrastruktur pertambangan batubara dan migas, kembali masuk radar UMA setelah sebelumnya juga terpantau pada 25 April 2025. BEI mencatat pola transaksi yang tidak wajar pada saham ini. Meskipun pada perdagangan Selasa (29/7) pukul 10.43 WIB harga saham BIPI stagnan di angka Rp 91 per saham, pergerakan harga sepanjang pagi menunjukkan volatilitas yang signifikan sebelum akhirnya kembali ke posisi awal.Img AA1IZATj

Sementara itu, saham BUVA, emiten pengembang properti dengan fokus pada hotel dan resor, mengalami kenaikan harga yang signifikan, mencapai 11,73% pada pukul 10.43 WIB dan menyentuh level Rp 199 per saham. Lonjakan ini menjadi alasan BEI memasukkan BUVA ke dalam radar UMA, setelah sebelumnya juga terpantau pada 12 Februari 2025. Peningkatan harga yang tidak biasa menjadi perhatian utama pihak BEI.

Berbeda dengan BIPI dan BUVA, saham BBHI, emiten perbankan digital yang berafiliasi dengan PT Bank Mega Tbk (MEGA), justru mengalami penurunan harga sebesar 3,21% pada Selasa (29/7) pukul 10.43 WIB, mencapai level Rp 1.355 per saham. Penurunan ini terjadi meskipun BBHI sebelumnya telah menyampaikan keterbukaan informasi kepada BEI pada 14 Juli 2025 terkait volatilitas transaksi yang terjadi.

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menegaskan dalam pengumumannya pada Senin (28/7) bahwa masuknya saham ke dalam daftar UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Pengumuman ini semata-mata bertujuan untuk meningkatkan pengawasan dan transparansi di pasar modal Indonesia.

IHSG Melemah ke 7.575,9 di Pagi Ini (29/7), ADMR, BBNI, MAPA Jadi Top Losers LQ45

Pergerakan saham BIPI, BUVA, dan BBHI menunjukkan dinamika pasar yang perlu dipantau. BEI melalui pemantauan dan pengumuman UMA berupaya menjaga integritas dan stabilitas pasar modal Indonesia. Investor diharapkan untuk selalu berhati-hati dan mencermati informasi resmi sebelum melakukan keputusan investasi.

Ringkasan

Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan tiga emiten dalam radar Unusual Market Activity (UMA): BIPI (Astrindo Nusantara Infrastructure), BUVA (Bukit Uluwatu Villa), dan BBHI (Allo Bank Indonesia). BIPI, yang bergerak di bidang infrastruktur pertambangan, kembali masuk radar UMA setelah menunjukkan pola transaksi yang tidak wajar, meskipun harga sahamnya stagnan pada Selasa (29/7). BUVA, emiten properti, mengalami kenaikan harga signifikan (11,73%), sementara BBHI, emiten perbankan digital, mengalami penurunan harga (3,21%).

BEI menegaskan bahwa masuknya saham ke dalam daftar UMA bukan indikasi pelanggaran, melainkan upaya meningkatkan pengawasan dan transparansi pasar. Pergerakan harga saham ketiga emiten tersebut menunjukkan dinamika pasar yang perlu dipantau. Investor disarankan untuk berhati-hati dan mencermati informasi resmi sebelum berinvestasi.

You might also like