
MNCDUIT.COM JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menunjukkan performa positif dengan mencatatkan kenaikan selama empat hari perdagangan berturut-turut, bahkan berhasil melampaui level psikologis 7.600.
Pada penutupan perdagangan Senin (28/7), IHSG melonjak 0,94% atau bertambah 71,26 poin, mencapai level 7.614,76. Secara akumulatif, sejak awal tahun, indeks telah mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,55%. Capaian ini sekaligus menjadi rekor tertinggi IHSG sepanjang tahun berjalan.
Ekonom Panin Sekuritas, Felix Darmawan, menyampaikan bahwa setelah menembus angka 7.600, IHSG masih memiliki momentum yang kuat. Namun, secara teknikal, indeks sudah memasuki area *overbought* atau jenuh beli.
“Dalam jangka pendek, potensi konsolidasi sehat atau koreksi ringan akibat aksi *profit taking* sangat mungkin terjadi, terutama menjelang pengumuman keputusan Federal Open Market Committee (FOMC) di akhir bulan ini,” jelas Felix kepada Kontan, Senin (28/7/2025).
Kiwoom Sekuritas Proyeksi IHSG Akhir Tahun 7500 – 7800, Apa Saja Saham Pilihannya?
Felix menambahkan, selama tidak ada gejolak eksternal yang signifikan dan likuiditas pasar tetap terjaga, tren IHSG dalam jangka menengah masih cenderung positif, dengan target mencapai kisaran 7.750–7.850 hingga akhir kuartal III-2025.
Sentimen positif ini didukung oleh stabilitas makroekonomi domestik, penurunan *yield* Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun di bawah 6,50%, serta derasnya aliran dana lokal, terutama dari investor ritel yang menjadi penggerak utama reli.
“Namun, tekanan juga bisa datang dari ketidakpastian arah suku bunga global, potensi koreksi pada sektor-sektor spekulatif, dan valuasi IHSG yang mulai terlihat mahal di atas rata-rata historis,” imbuh Felix.
Saat ini, menurut Felix, pergerakan IHSG terutama didorong oleh saham-saham teknologi dan emiten lapis dua yang mengalami kenaikan signifikan, seperti PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), PT DCI Indonesia Tbk (DCII), dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN). Selain itu, saham-saham konglomerasi seperti Barito dan Sinarmas juga turut memberikan kontribusi positif.
Kompak, Cek Harga 3 Saham Bank Blue Chip LQ45 saat IHSG Naik Hari Senin (28/7)
Di sisi lain, Felix menyoroti bahwa secara fundamental, kinerja bursa domestik masih menghadapi tantangan. Contohnya, hasil kinerja emiten besar pada semester I-2025 menunjukkan hasil yang beragam, bahkan sektor perbankan mulai mengalami perlambatan dari sisi *bottom line*.
“Namun, optimisme investor lebih terfokus pada narasi reformasi kabinet dan harapan percepatan belanja negara, sehingga euforia pasar terkadang melebihi realitas fundamental,” jelas Felix.
Oleh karena itu, ia mengingatkan bahwa likuiditas pasar saat ini lebih banyak dipengaruhi oleh ekspektasi daripada data kinerja yang sebenarnya.
IHSG mencatatkan rekor tertinggi sepanjang tahun berjalan dengan kenaikan mencapai level 7.614,76, menandai pertumbuhan 7,55% sejak awal tahun. Ekonom Panin Sekuritas, Felix Darmawan, menilai IHSG memiliki momentum kuat meski sudah memasuki area *overbought*, sehingga potensi konsolidasi atau koreksi ringan mungkin terjadi menjelang pengumuman keputusan FOMC.
Felix Darmawan memproyeksikan tren positif IHSG berlanjut dalam jangka menengah dengan target 7.750-7.850 didukung stabilitas makroekonomi dan aliran dana lokal. Namun, ia mengingatkan tekanan dari ketidakpastian suku bunga global dan valuasi IHSG yang mahal. Pergerakan IHSG didorong saham teknologi, emiten lapis dua, dan konglomerasi, meskipun kinerja fundamental emiten besar menunjukkan hasil beragam.