
MNCDUIT.COM JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah pada perdagangan hari ini, 29 Juli 2025. Analis memprediksi rentang pergerakan IHSG akan berada di antara level support 7.540 dan resistance 7.700. Sebagai informasi, pada penutupan perdagangan hari Senin, 28 Juli 2025, IHSG berhasil menguat 0,94% dan mencapai level 7.614.
Oktavianus Audi, VP Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, menjelaskan bahwa indikator RSI (Relative Strength Index) menunjukkan IHSG telah memasuki area *overbought*, yang mengindikasikan potensi koreksi.
Lebih lanjut, sentimen pasar saat ini sangat dipengaruhi oleh penantian rilis kinerja perusahaan-perusahaan untuk semester I-2025. Audi memperingatkan bahwa jika kinerja yang dilaporkan berada di bawah ekspektasi pasar, hal tersebut berpotensi memberikan dampak negatif terhadap pergerakan IHSG.
Selain itu, pelaku pasar juga tengah menantikan keputusan terkait suku bunga acuan dari bank sentral Amerika Serikat, The Fed. Konsensus pasar memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya tetap stagnan di angka 4,5%.
“Jika *outlook* yang disampaikan dalam *speech* The Fed cenderung lebih *dovish*, maka hal tersebut dapat menjadi sentimen positif bagi pasar saham Indonesia,” tambah Audi.
IHSG Tembus Rekor Tertinggi, Didorong Saham Konglomerat Tak Likuid
Sementara itu, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, memberikan analisis teknikalnya. Ia melihat bahwa IHSG berpotensi membentuk pola *shooting star*, yang diperkuat oleh peningkatan volume penjualan di area *overbought* pada perdagangan hari ini.
“Hal ini mengindikasikan bahwa tekanan jual mulai muncul, meskipun belum ada indikasi terjadinya *reversal* atau pembalikan arah tren, dan tren *bullish* secara umum masih belum berubah. Adanya *gap down* di sekitar level 7.550-7.568 membuat IHSG rentan mengalami *pullback* jangka pendek di tengah kondisi yang *overbought*,” jelas Alrich.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, Alrich memproyeksikan level support IHSG untuk hari ini berada di 7.550 dan level resistance di 7.670.
Untuk strategi perdagangan hari ini, Alrich merekomendasikan investor untuk mempertimbangkan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).
Selain itu, ia juga menyarankan untuk mencermati saham-saham berikut: PT Sentul City Tbk (BKSL), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).
Di sisi lain, Audi dari Kiwoom Sekuritas merekomendasikan saham PT AKR Korporindo Tbk (AKRA) dengan level support Rp 1.250 dan resistance Rp 1.480, serta saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dengan rentang support Rp 8.000 dan resistance Rp 8.850.
IHSG diperkirakan fluktuatif dengan kecenderungan melemah pada 29 Juli 2025, dengan perkiraan rentang support 7.540 dan resistance 7.700. Sentimen pasar dipengaruhi oleh rilis kinerja perusahaan semester I-2025 dan antisipasi keputusan suku bunga The Fed. Analis merekomendasikan investor mencermati potensi koreksi IHSG karena indikator RSI yang *overbought*.
Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham BBNI dan MBMA, serta mencermati BKSL, MDKA, dan TKIM. Kiwoom Sekuritas merekomendasikan AKRA (support Rp 1.250, resistance Rp 1.480) dan AMMN (support Rp 8.000, resistance Rp 8.850). Analisis teknikal menunjukkan potensi pembentukan pola *shooting star* pada IHSG dan kerentanan *pullback* jangka pendek.