
MNCDUIT.COM JAKARTA. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) terus mengukuhkan posisinya tidak hanya dengan menggenjot produksi kelapa sawit, tetapi juga melalui strategi peningkatan efisiensi kinerja yang cermat. Fokus utama perusahaan adalah penataan aset yang lebih efektif guna menopang operasional yang optimal dan berkelanjutan.
Deni Agustinus, selaku Sekretaris Perusahaan Sawit Sumbermas Sarana, menjelaskan bahwa SSMS secara proaktif mengevaluasi potensi risiko yang timbul dari penggunaan aset-aset yang telah mengalami depresiasi. Evaluasi ini mencakup beragam aset penting, mulai dari kendaraan operasional hingga alat berat. Pendekatan ini merupakan bagian integral dari komitmen SSMS untuk memastikan kelancaran dan keselamatan seluruh aktivitas perusahaan.
Untuk menjaga performa aset tetap prima, SSMS menerapkan langkah-langkah preventif dan kuratif. Pemeliharaan rutin dilakukan melalui pusat peralatan alat berat (workshop) internal yang terintegrasi. Selain itu, program peremajaan aset dilaksanakan secara bertahap. “Ini upaya SSMS dalam memastikan aset-asetnya tetap berfungsi optimal sesuai dengan ketentuan. Apabila kondisi kendaraan dan alat berat sudah tidak layak akan dilakukan penggantian,” tegas Deni dalam keterangan resmi pada Jumat (25/7).
Sawit Sumbermas (SSMS) Targetkan Pertumbuhan Pendapatan 10% di 2025
Terkait dengan strategi investasi, Deni mengungkapkan bahwa realisasi belanja modal (capital expenditure/capex) pada kuartal I 2025 memang tercatat lebih rendah dari proyeksi awal. Namun, hal ini tidak mengindikasikan perlambatan. SSMS telah melakukan penambahan uang muka signifikan untuk penambahan aset tetap senilai Rp 60,7 miliar. Dengan demikian, meskipun angka realisasi terlihat lebih rendah, Deni memastikan bahwa kondisi ini sama sekali tidak berdampak pada kelangsungan operasional maupun pencapaian target jangka panjang SSMS.
Untuk keseluruhan tahun 2025, SSMS telah mengalokasikan anggaran belanja modal yang substansial, mencapai Rp 510 miliar. Per Maret 2025, penyerapan anggaran tersebut telah mencapai sekitar 30%–35%. Deni menjelaskan bahwa perbedaan antara realisasi dan target disebabkan oleh faktor-faktor logistik dan administrasi, terutama terkait pengadaan komponen dan peralatan impor yang masih dalam proses pengiriman dan belum secara resmi diakui sebagai perolehan aset tetap. “Nilai capex yang lebih besar telah direalisasikan dalam bentuk uang muka pembelian (advance payment). Dimana, proyek-proyek strategis itu berjalan sesuai jadwal,” imbuhnya, menegaskan bahwa semua proyek strategis berjalan sesuai rencana.
Sawit Sumbermas (SSMS) Kembali Bagikan Dividen Setelah Vakum, Begini Kata Analis
Menyikapi perkembangan ini, Tim Riset MNC Sekuritas merekomendasikan strategi buy on weakness untuk saham SSMS. Investor disarankan untuk membeli di area harga Rp 1.285–Rp 1.350, dengan menetapkan level stop loss di bawah Rp 1.250 per saham.
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) berfokus pada peningkatan efisiensi kinerja dan penataan aset untuk mendukung operasional optimal dan berkelanjutan. Perusahaan proaktif mengevaluasi potensi risiko dari aset terdepresiasi, seperti kendaraan dan alat berat, serta melakukan pemeliharaan rutin melalui workshop internal. SSMS juga menerapkan program peremajaan aset secara bertahap untuk memastikan fungsinya tetap prima dan mengganti yang tidak layak.
Realisasi belanja modal (capex) SSMS pada Kuartal I 2025 lebih rendah dari proyeksi karena adanya uang muka signifikan untuk penambahan aset tetap. Untuk keseluruhan tahun 2025, SSMS mengalokasikan Rp 510 miliar capex, dengan penyerapan sekitar 30%-35% per Maret 2025, yang sebagian besar sudah dalam bentuk uang muka pembelian. Tim Riset MNC Sekuritas merekomendasikan strategi “buy on weakness” untuk saham SSMS di area harga Rp 1.285–Rp 1.350, dengan stop loss di bawah Rp 1.250.