
Bagi masyarakat Jawa, Kalender Jawa weton hari ini, 25 Juli 2025, tetap menjadi panduan penting dalam menentukan langkah hidup, mulai dari memilih hari baik hingga memahami karakter seseorang. Sistem penanggalan ini, yang sangat mirip dengan kalender Hijriah karena sama-sama berbasis peredaran bulan (lunar), menawarkan wawasan unik yang berbeda dari kalender Masehi.
Pada tanggal 25 Juli 2025 ini, Kalender Jawa menunjukkan bahwa kita berada dalam rentang bulan Suro dan Sapar. Sementara itu, weton hari ini bertepatan dengan Jumat Pon, sebuah kombinasi yang menyimpan makna tersendiri dalam budaya Jawa.
Kalender Jawa Weton Hari ini (Unsplash)
Penanggalan Jawa dikenal dengan sistem siklus pasaran yang khas, terdiri dari lima hari yaitu Pon, Kliwon, Legi, Wage, dan Pahing. Perpaduan antara hari dalam siklus mingguan (Senin hingga Minggu) dengan salah satu dari lima hari pasaran ini melahirkan apa yang disebut weton. Konsep weton inilah yang dipercaya memiliki peranan krusial dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa.
Baca juga:
Tidak mengherankan jika banyak yang masih mengacu pada perhitungan weton dan pasaran untuk merencanakan momen-momen sakral, seperti pernikahan, pindah rumah, atau upacara adat lainnya. Pemahaman akan weton diyakini dapat membawa keberkahan dan kelancaran dalam setiap hajat. Berikut adalah detail lengkap mengenai Kalender Jawa weton hari ini, 25 Juli 2025:
Kalender Jawa: 29 Suro 1959
Apa itu Weton?
Secara etimologi, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan weton sebagai hari kelahiran seseorang yang dilengkapi dengan hari pasarannya, yaitu Pon, Wage, Legi, Pahing, dan Kliwon. Dalam konteks budaya Jawa, istilah weton memang secara spesifik merujuk pada hari lahir seseorang yang dihitung berdasarkan ketentuan adat Jawa yang berlaku. Ini adalah fondasi utama penanggalan Jawa.
Keunikan Kalender Jawa terletak pada kombinasi dua siklus waktu yang berbeda: siklus mingguan yang terdiri dari tujuh hari, dan siklus pasaran yang berjumlah lima hari. Siklus pasaran ini, yang meliputi Pon, Wage, Legi, Pahing, dan Kliwon, dikenal pula dengan istilah pancawara atau hari pasaran Jawa. Perpaduan inilah yang membentuk weton.
Watak Weton Jumat Pon
Memahami weton kelahiran tidak hanya berfungsi untuk mengenali karakter atau kepribadian seseorang, tetapi juga merupakan bagian integral dari Primbon Jawa yang sering digunakan untuk memprediksi kecocokan jodoh dan menentukan hari-hari keberuntungan.
Individu yang lahir pada Jumat Pon memiliki nilai neptu 13, yang berasal dari kombinasi hari Jumat (bernilai 6) dan pasaran Pon (bernilai 7). Weton Jumat Pon dikenal membawa serangkaian sifat positif yang menonjol, di antaranya kerendahan hati dan tutur kata yang santun. Selain kecerdasan dalam berkomunikasi, mereka juga memiliki kemampuan luar biasa dalam mengendalikan emosi, menjadikannya pribadi yang jarang meledak-ledak.
Selain karakteristik tersebut, mereka yang bernaung di bawah weton Jumat Pon cenderung memiliki jiwa penolong dan sangat berempati terhadap kesulitan orang lain. Meskipun demikian, di balik sifat mulia tersebut, mereka juga diketahui memiliki kecenderungan untuk menjadi pribadi yang lebih pendiam dan tertutup, atau introvert, jika dibandingkan dengan weton lainnya.
Secara keseluruhan, weton Jumat Pon yang bertepatan dengan 25 Juli 2025 ini diasosiasikan dengan karakter Lakuning Lintang. Sifat-sifat seperti kesantunan, kerendahan hati, kebijaksanaan, dan empati sosial yang mendalam adalah ciri khas yang melekat pada mereka.
Kalender Jawa dan konsep weton tetap menjadi panduan penting bagi masyarakat Jawa untuk menentukan langkah hidup dan memahami karakter. Weton adalah kombinasi hari dalam siklus mingguan dengan hari pasaran seperti Pon, Kliwon, Legi, Wage, dan Pahing. Pada 25 Juli 2025, Kalender Jawa menunjukkan weton Jumat Pon, yang bertepatan dengan 29 Suro 1959 dan 29 Muharram 1447 H.
Weton Jumat Pon memiliki nilai neptu 13 dan diasosiasikan dengan sifat positif seperti kerendahan hati, tutur kata santun, dan kemampuan mengendalikan emosi. Mereka juga dikenal berjiwa penolong dan memiliki empati mendalam, meskipun cenderung pendiam. Secara keseluruhan, karakter weton ini disebut Lakuning Lintang yang mencerminkan kebijaksanaan dan kesantunan.