
Nilai tukar rupiah di pasar spot berhasil membalikkan keadaan dan menunjukkan performa positif pada akhir perdagangan hari Jumat (11/7). Mata uang Garuda ini ditutup kokoh di level Rp 16.218 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pencapaian ini menandai penguatan tipis sebesar 0,04% dibandingkan penutupan hari sebelumnya, yang berada di angka Rp 16.224 per dolar AS. Kenaikan ini menunjukkan ketahanan rupiah di tengah dinamika pasar keuangan global.
Pada saat yang sama, pergerakan mata uang di kawasan Asia menunjukkan variasi yang cukup signifikan hingga pukul 15.00 WIB. Beberapa mata uang mencatat penguatan, sementara yang lain terdepresiasi.
Di antara mata uang yang mengukir kenaikan, baht Thailand memimpin dengan lonjakan terbesar di Asia, yakni sebesar 0,27%. Disusul oleh yuan China yang turut menguat 0,11%, serta dolar Taiwan yang juga berhasil menanjak 0,09% pada perdagangan hari ini.
Namun, tidak semua mata uang Asia bernasib sama. Di sisi lain, yen Jepang mengalami pelemahan paling signifikan di Asia, tergerus 0,45%. Tren pelemahan juga menimpa ringgit Malaysia yang terkoreksi 0,33%, diikuti oleh rupee India yang tergelincir 0,21%, serta won Korea Selatan yang menghadapi tekanan hingga 0,13%.
Selanjutnya, dolar Singapura terdepresiasi tipis 0,07%, dan peso Filipina ditutup turun 0,05%. Terakhir, dolar Hong Kong juga tercatat melemah tipis terhadap the greenback pada perdagangan hari ini.
Trump Akan Terapkan Tarif 50% untuk Produk Tembaga Semi Jadi, Termasuk untuk Militer
Nilai tukar rupiah menunjukkan performa positif pada akhir perdagangan Jumat (11/7), ditutup menguat tipis 0,04% ke level Rp 16.218 per dolar AS. Pencapaian ini membalikkan keadaan dari penutupan hari sebelumnya yang berada di angka Rp 16.224 per dolar AS.
Pergerakan mata uang di kawasan Asia bervariasi; baht Thailand memimpin penguatan dengan 0,27%, diikuti yuan China dan dolar Taiwan. Namun, yen Jepang mengalami pelemahan paling signifikan sebesar 0,45%, disusul ringgit Malaysia, rupee India, won Korea Selatan, dolar Singapura, peso Filipina, dan dolar Hong Kong.