
Nilai tukar rupiah menunjukkan kinerja yang mengesankan di pasar spot, berhasil mengakhiri perdagangan hari ini, Selasa (8/7), dengan catatan penguatan. Kurs rupiah ditutup kokoh pada level Rp 16.206 per dolar Amerika Serikat (AS), menandakan tren positif di tengah dinamika pasar global.
Pencapaian ini mencerminkan kenaikan signifikan sebesar 0,21% dibandingkan penutupan perdagangan sehari sebelumnya, di mana rupiah berada di posisi Rp 16.240 per dolar AS. Pergerakan positif rupiah ini sejalan dengan mayoritas pergerakan mata uang di Asia, yang juga menunjukkan apresiasi terhadap the greenback.
Menariknya, penguatan rupiah di akhir hari ini terjadi setelah mata uang kebanggaan Indonesia tersebut sempat menghadapi tekanan di awal perdagangan. Pada pembukaan hari ini, rupiah tercatat melemah ke level Rp 16.279 per dolar AS, menjadikannya mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia pada sesi pagi 8 Juli. Namun, sentimen pasar berbalik, memungkinkan rupiah untuk pulih dan mengakhiri hari dengan kokoh.
Di antara mata uang Asia lainnya, won Korea memimpin daftar penguatan dengan melonjak 0,86% hingga pukul 15.00 WIB. Disusul oleh peso Filipina yang melesat 0,56% dan baht Thailand yang menanjak 0,48%. Dolar Singapura juga menunjukkan apresiasi sebesar 0,23%, sementara rupee India terangkat 0,22%. Yuan China turut terapresiasi tipis 0,07%, dan dolar Taiwan menutup perdagangan dengan kenaikan 0,02%. Bahkan yen Jepang pun terlihat menguat meskipun hanya 0,007% terhadap the greenback pada sore ini.
Di sisi lain, tidak semua mata uang Asia mampu mempertahankan posisi penguatan. Ringgit Malaysia menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam, terkoreksi 0,02% terhadap dolar AS. Sementara itu, dolar Hongkong juga sedikit melemah, mencatatkan penurunan tipis 0,009%, menunjukkan variasi kinerja di pasar valuta asing Asia.
Nilai tukar rupiah menunjukkan kinerja mengesankan di pasar spot, menguat 0,21% dan ditutup kokoh pada Rp 16.206 per dolar AS pada Selasa (8/7). Penguatan ini terjadi setelah rupiah sempat melemah di awal perdagangan, menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia pada sesi pagi, namun berhasil pulih dan mengakhiri hari dengan kokoh.
Pergerakan positif rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang Asia lainnya yang juga menguat terhadap dolar AS, dipimpin oleh won Korea, peso Filipina, dan baht Thailand. Meskipun demikian, ringgit Malaysia dan dolar Hong Kong menjadi pengecualian dengan mencatat pelemahan tipis terhadap dolar AS.