
MNCDUIT.COM JAKARTA. Di tengah bayang-bayang tren koreksi harga yang masih menyelimuti saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), pergerakan investor asing justru menunjukkan sinyal yang menarik. Diam-diam, sejumlah institusi investasi global terkemuka telah memulai aksi beli yang signifikan, seolah memanfaatkan momentum penurunan untuk memperkuat kepemilikan mereka.
Nama-nama besar seperti Blackrock, JP Morgan, hingga Vanguard Group terpantau secara konsisten melakukan akumulasi saham BBRI sejak kuartal II-2025. Fenomena ini mengindikasikan kepercayaan jangka panjang terhadap prospek bank pelat merah yang dikenal dekat dengan pelaku UMKM ini.
Mengutip data Bloomberg pada 8 Juli, Blackrock Inc. terlihat sangat aktif menambah porsi kepemilikannya di saham Bank BRI sepanjang Juli 2025. Per Senin, 7 Juli, Blackrock tercatat telah menggenggam 2,36 miliar saham BBRI, meningkat dari posisi akhir kuartal II-2025 yang berada di kisaran 2,34 miliar saham.
Jika ditarik lebih jauh, akumulasi oleh perusahaan investasi raksasa asal Amerika Serikat ini sudah dimulai sejak awal tahun 2025. Pada akhir Desember 2024, Blackrock memiliki 2,18 miliar saham BBRI. Kemudian, di tiga bulan pertama 2025, kepemilikan mereka bertambah menjadi 2,32 miliar saham, dan tren penambahan ini terus berlanjut hingga saat ini.
Selain Blackrock, Vanguard Group juga menjadi motor penggerak akumulasi saham BBRI oleh investor asing. Perusahaan investasi ini dikenal konsisten menambah kepemilikan di Bank BRI, bahkan strategi serupa diterapkan pada seluruh bank besar lainnya. Menariknya, Vanguard tercatat tidak pernah melakukan aksi jual jika dilihat secara kuartalan dalam setahun terakhir, menunjukkan komitmen jangka panjang. Sepanjang 2025, Vanguard telah mengoleksi tambahan sekitar 91 juta saham BRI.
Hingga akhir kuartal II-2025, Vanguard telah memegang 3,09 miliar saham BBRI, menjadikannya institusi asing dengan kepemilikan saham Bank BRI terbanyak. Angka ini menegaskan posisi dominan Vanguard dalam portofolio investor global di salah satu bank terbesar di Indonesia ini.
Terakhir, investor global kawakan JPMorgan Chase & Co. juga kembali menunjukkan minatnya pada saham BBRI. Pada kuartal II-2025, JPMorgan memborong 117,42 juta saham BRI, menambah total kepemilikan mereka menjadi 1,54 miliar saham.
BBRI Chart by TradingView
Langkah ini menandai pembalikan arah strategi JPMorgan, mengingat pada kuartal I-2025, bank terbesar dari AS ini justru sempat melepas lebih dari 500 juta saham BRI.
Meskipun demikian, pergerakan saham BBRI di pasar modal masih diwarnai oleh tren koreksi. Hingga perdagangan sesi pertama 8 Juli, harga saham BRI turun 0,54% dari penutupan hari sebelumnya, menjadi Rp 3.680 per saham. Secara year-to-date, saham BBRI tercatat telah terkoreksi hingga 9,8%, menciptakan celah yang tampaknya dimanfaatkan oleh para investor kakap untuk mengakumulasi posisi mereka.
Di tengah koreksi harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), sejumlah institusi investasi global terkemuka seperti Blackrock, JP Morgan, dan Vanguard Group secara aktif mengakumulasi saham tersebut. Aksi beli ini dimulai sejak kuartal II-2025, memanfaatkan penurunan harga untuk memperkuat kepemilikan mereka. Fenomena ini mengindikasikan kepercayaan jangka panjang terhadap prospek bank tersebut.
Blackrock telah menambah kepemilikan menjadi 2,36 miliar saham pada awal Juli 2025, melanjutkan tren akumulasi sejak awal tahun. Vanguard Group menjadi investor asing terbesar dengan 3,09 miliar saham pada akhir kuartal II-2025, konsisten menambah tanpa penjualan. Sementara itu, JPMorgan Chase & Co. kembali membeli 117,42 juta saham pada kuartal II-2025, setelah sempat melepas saham di kuartal sebelumnya. Meskipun terjadi akumulasi ini, harga saham BBRI masih terkoreksi 9,8% secara year-to-date hingga 8 Juli.