
MNCDUIT.COM JAKARTA. Rupiah di pasar spot terus menunjukkan pelemahan signifikan hingga penutupan perdagangan hari Senin (7/7) ini. Mata uang Garuda tersebut berakhir di level Rp 16.240 per dolar Amerika Serikat (AS), menandai penurunan sebesar 0,34% dibandingkan posisi penutupan Jumat (4/7) lalu yang berada di Rp 16.185 per dolar AS.
Pergerakan negatif rupiah ini bukan merupakan anomali, melainkan cerminan tren yang sama di seluruh mata uang Asia. Mayoritas nilai tukar di kawasan ini juga terpantau mengalami koreksi terhadap dolar AS, mencerminkan tekanan pasar yang serupa.
Hingga pukul 15.00 WIB, baht Thailand tercatat sebagai mata uang dengan depresiasi terdalam di antara rekan-rekan regionalnya, anjlok 0,87%. Tren pelemahan serupa juga menimpa rupee India yang terkoreksi 0,63%, serta won Korea Selatan yang turun 0,55%.
Yen Jepang tidak luput dari tekanan, ambles 0,51%, diikuti oleh peso Filipina yang ditutup terdepresiasi sebesar 0,47%. Dolar Taiwan juga merasakan dampaknya, tertekan 0,42%.
Rupiah Dibuka Melemah ke Rp 16.216 Per Dolar AS pada Hari Ini, Seluruh Asia Turun
Sementara itu, ringgit Malaysia dan dolar Singapura menunjukkan koreksi masing-masing sebesar 0,32% dan 0,27%. Meskipun tidak sedalam mata uang lainnya, yuan China turut melemah 0,1%, dan dolar Hong Kong menunjukkan depresiasi tipis 0,008% terhadap the greenback, istilah lain untuk dolar AS.
Rupiah di pasar spot terus melemah signifikan, ditutup pada level Rp 16.240 per dolar AS pada Senin (7/7), menandai penurunan 0,34% dari posisi Jumat lalu. Pelemahan mata uang Garuda ini mencerminkan tren serupa di seluruh mata uang Asia, yang mayoritas juga terkoreksi terhadap dolar AS.
Sejumlah mata uang regional menunjukkan depresiasi. Baht Thailand mencatat penurunan terdalam sebesar 0,87%, diikuti oleh rupee India yang terkoreksi 0,63%, dan won Korea Selatan turun 0,55%. Yen Jepang, peso Filipina, dan dolar Taiwan juga termasuk mata uang yang melemah signifikan.