IMAS Gandeng ZD Energy: Gebrakan Baru Indomobil di Bisnis Energi?

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) mengambil langkah strategis dengan menandatangani Joint Venture Agreement Governing the Joint Ownership untuk membentuk PT Indo Zeeda Energi (IZE). Kerja sama penting ini terwujud melalui entitas anak IMAS, PT IMG Sejahtera Langgeng (IMGSL), bersama ZD Energy Pte., Ltd, menandai ekspansi signifikan dalam portofolio bisnis Indomobil.

Dalam kesepakatan joint venture ini, Direktur Utama IMAS, Jusak Kertowidjojo, menjelaskan bahwa IMAS akan mengakuisisi seluruh saham milik IMGSL di IZE. Akuisisi ini akan menjadikan IMAS sebagai pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 60% dari seluruh saham yang disetor dan ditempatkan dalam IZE. Sementara itu, ZD Energy Pte., Ltd. akan memperkuat posisinya dengan menyerap saham baru yang diterbitkan oleh IZE, sehingga kepemilikannya mencapai 40% dari keseluruhan saham yang ditempatkan dan disetor dalam perusahaan baru tersebut.

PT Indo Zeeda Energi (IZE) didirikan dengan fokus usaha yang beragam dan mendukung sektor otomotif serta energi. Jusak Kertowidjojo, dalam keterbukaan informasi pada Kamis (2/7), merincikan bahwa IZE akan bergerak di bidang manufaktur peralatan listrik dan komponen kendaraan bermotor. Selain itu, IZE juga akan terlibat dalam penjualan listrik dan kegiatan terkait, jasa instalasi listrik, serta perdagangan besar dan eceran suku cadang dan aksesori otomotif dan motor.

Pembentukan IZE ini merupakan bagian integral dari strategi IMAS untuk meningkatkan kinerja usaha dalam Indomobil grup. Melalui pengembangan lini usaha yang mendukung, kerja sama ini diharapkan mampu memperkuat strategi diversifikasi serta mendorong pertumbuhan di sektor otomotif yang dinamis.

Indomobil (IMAS) Tebar Dividen Rp 15,97 Miliar, Ini Jadwal Lengkapnya

Sebagai informasi tambahan mengenai kinerja perusahaan, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) mencatatkan pendapatan neto sebesar Rp 7,53 triliun pada periode kuartal I-2025. Angka ini menunjukkan peningkatan 3,47% dibandingkan pendapatan neto pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 7,28 triliun. Meskipun demikian, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami penurunan signifikan, mencapai Rp 5,26 miliar pada kuartal I-2025, merosot 64,11% dari posisi yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 14,66 miliar.