IHSG Merosot! AMMN, UNVR, TPIA Jadi Penyelamat Portofolio?

Img AA1HKuiN

MNCDUIT.COM , JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Selasa (1/7/2025) dengan pelemahan, ditutup pada level 6.915,36. Meskipun indeks utama melemah, beberapa saham berkapitalisasi pasar besar justru menunjukkan kekuatan yang patut diperhitungkan.

Pada perdagangan hari ini, IHSG membukukan penurunan sebesar 0,18% atau setara 12,31 poin dari penutupan sebelumnya, meluncur ke posisi 6.915,36. Sepanjang sesi, indeks komposit sempat dibuka pada level 6.954,38 dan mencapai puncaknya di 6.971,23 sebelum berbalik arah. Dinamika pasar tercermin dari perbandingan antara 245 saham yang menguat, 356 saham yang melemah, dan 191 saham yang stagnan, dengan total kapitalisasi pasar mencapai Rp12.200 triliun.

Di tengah koreksi IHSG, deretan saham berkapitalisasi jumbo menjadi sorotan karena performa impresifnya. Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) memimpin penguatan dengan melonjak 2,66% ke level Rp8.675 per saham. Tidak kalah cemerlang, saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) juga berhasil meningkat 1,38% menuju Rp1.470 per saham. Kenaikan signifikan turut dicatat oleh saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) yang terapresiasi 1,27% ke Rp10.000, serta saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan kenaikan 1,08% mencapai Rp2.810 per saham.

Namun, tidak semua saham berkapitalisasi besar mampu bertahan dari tekanan jual. Beberapa di antaranya mencatat koreksi, seperti saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang melemah 2,67% menuju level Rp4.010, dan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang terkoreksi 2,66% ke Rp4.750 per saham.

Selain saham-saham papan atas, pergerakan menonjol juga terlihat pada jajaran top gainers dan top losers. Saham PT Sanurhasta Mitra Tbk. (MINA) memuncaki daftar top gainers dengan lompatan fantastis 34,15% menuju Rp110 per saham. Disusul oleh PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk. (KRYA) yang menguat 32,21% menjadi Rp197 per saham. Sebaliknya, daftar top losers dihuni oleh saham PT Buana Lintas Lautan Tbk. (BULL) yang terkoreksi tajam 9,59% menjadi Rp132, serta saham PT Armada Berjaya Trans Tbk. (JAYA) yang merosot 9,26% ke level Rp98 per saham.

Menanggapi pergerakan pasar ini, Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, menjelaskan bahwa IHSG sempat melemah 0,27% ke 6.909,23 pada sesi pertama. Secara teknikal, meskipun indikator Stochastic RSI telah menyentuh area oversold, sinyal dari histogram MACD masih menunjukkan pola sideways. Oleh karena itu, Valdy memperkirakan IHSG akan bergerak terbatas pada rentang 6.875-6.925 di sesi kedua perdagangan.

Senada, Direktur Reliance Sekuritas Indonesia, Reza Priyambada, memaparkan analisis teknikalnya. Candlestick IHSG membentuk pola black spinning top dan masih bergerak di atas rata-rata MA5. Indikator Stochastic yang menunjukkan sinyal golden cross mengindikasikan adanya potensi penguatan. Berdasarkan sinyal teknikal ini, Reza memproyeksikan IHSG berpeluang menguat pada perdagangan selanjutnya, dengan saham pilihan meliputi MAPA, PSAB, MSIN, dan FILM. Reza juga menambahkan bahwa sentimen positif dari penguatan indeks utama bursa saham Amerika Serikat, dipicu oleh rencana penundaan sementara penerapan tarif baru oleh pemerintah AS, turut memberikan dorongan optimisme.

: : Meneropong Prospek IHSG Semester II/2025, Volatilitas Berlanjut?

: : Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Selasa 1 Juli 2025

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

IHSG ditutup melemah 0,18% ke level 6.915,36 pada perdagangan Selasa, 1 Juli 2025. Meskipun indeks utama terkoreksi, beberapa saham berkapitalisasi besar seperti AMMN, UNVR, dan TPIA menunjukkan penguatan signifikan. Sementara itu, saham bank besar seperti BBNI dan BMRI justru mencatat pelemahan. Dinamika pasar hari itu melihat lebih banyak saham yang melemah dibandingkan yang menguat.

Menanggapi pergerakan pasar, Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, memperkirakan IHSG akan bergerak terbatas pada rentang 6.875-6.925. Senada, Direktur Reliance Sekuritas Indonesia, Reza Priyambada, memproyeksikan IHSG berpeluang menguat pada perdagangan selanjutnya. Proyeksi ini didukung oleh sinyal teknikal dan sentimen positif dari penguatan indeks bursa saham Amerika Serikat.

You might also like