OMED Buyback Saham Rp5 Miliar: Analis Ungkap Dampaknya!

JAKARTA – Emiten alat kesehatan terkemuka, PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED), telah memperoleh restu bulat dari para pemegang sahamnya untuk melakukan aksi korporasi buyback saham atau pembelian kembali saham perseroan senilai maksimal Rp5 miliar. Persetujuan krusial ini didapatkan manajemen OMED dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada Kamis, 26 Juni 2025.

Langkah strategis pembelian kembali saham ini direncanakan akan berlangsung secara bertahap, dimulai pada 27 Juni 2025 hingga 27 Juni 2026. Dalam surat resminya kepada Bursa tertanggal 24 Juni 2025, manajemen OMED menegaskan bahwa seluruh pendanaan untuk buyback saham ini akan bersumber sepenuhnya dari kas internal perseroan. Dana sebesar Rp5 miliar tersebut sudah mencakup seluruh biaya yang terkait dengan pelaksanaan aksi korporasi, termasuk biaya transaksi dan biaya perantara perdagangan.Img AA1HJFiA

Manajemen OMED mengungkapkan bahwa keputusan buyback saham ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk memperkuat kepercayaan pasar terhadap prospek jangka panjang perseroan yang berkelanjutan. Selain itu, aksi ini juga dirancang untuk mendukung program kepemilikan saham oleh karyawan (employee share ownership program/ESOP), yang diharapkan dapat meningkatkan partisipasi serta rasa kepemilikan karyawan terhadap pertumbuhan dan kinerja perusahaan di masa mendatang.

Dalam pelaksanaan pembelian kembali saham ini, perseroan menetapkan harga maksimal Rp220 per lembar saham. Untuk memastikan kelancaran proses, OMED telah menunjuk RHB Sekuritas Indonesia sebagai mitra dalam aksi korporasi penting ini.

Manajemen Jayamas Medica Industri (OMED) juga meyakinkan bahwa pelaksanaan buyback saham tidak akan memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap kinerja maupun pendapatan perseroan. Keyakinan ini didasari oleh hasil analisis laporan keuangan perseroan yang menunjukkan bahwa saldo laba dan arus kas yang tersedia saat ini sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dana pelaksanaan buyback.

Dukungan untuk aksi korporasi ini semakin diperkuat oleh kinerja keuangan OMED yang solid. Sepanjang tahun 2024, pendapatan perseroan berhasil meningkat menjadi Rp1,88 triliun, tumbuh dari Rp1,73 triliun pada tahun 2023. Kenaikan pendapatan ini diiringi dengan pertumbuhan laba bersih yang mencapai Rp324 miliar, menghasilkan margin laba bersih sebesar 17,2%. Pencapaian impresif ini merefleksikan keberhasilan strategi diversifikasi produk dan efisiensi operasional yang dijalankan perseroan.

Tren positif kinerja keuangan OMED berlanjut di kuartal I/2025. Pendapatan perseroan tercatat meningkat 2,1% secara tahunan (YoY) menjadi Rp436,31 miliar, naik dari Rp427,38 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pada periode ini, EBITDA OMED mencapai Rp98,4 miliar dengan margin sebesar 22,6%, serta membukukan laba bersih sebesar Rp73,1 miliar dengan margin 16,8%.

Selain itu, posisi kas dan setara kas perseroan juga menunjukkan pertumbuhan sehat sebesar 4,46% sepanjang 2025, dari Rp1,22 triliun pada Desember 2024 menjadi Rp1,27 triliun pada akhir Maret 2025, semakin menegaskan posisi keuangan OMED yang kuat dan stabil.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED) telah memperoleh persetujuan pemegang saham untuk aksi buyback saham senilai maksimal Rp5 miliar. Pembelian kembali saham ini akan dilakukan secara bertahap mulai 27 Juni 2025 hingga 27 Juni 2026, dengan pendanaan dari kas internal. Keputusan ini bertujuan untuk memperkuat kepercayaan pasar dan mendukung program kepemilikan saham karyawan (ESOP). Harga maksimal pembelian ditetapkan Rp220 per lembar saham.

Manajemen OMED meyakini bahwa buyback tidak akan berdampak negatif signifikan terhadap kinerja perseroan, didukung oleh saldo laba dan arus kas yang memadai. Perusahaan menunjukkan kinerja keuangan yang solid, dengan pendapatan meningkat menjadi Rp1,88 triliun pada 2024 dan Rp436,31 miliar di kuartal I/2025. Posisi kas perseroan juga kuat, mencapai Rp1,27 triliun pada akhir Maret 2025.

You might also like